Penggunaan aplikasi dari keluarga Facebook membantu masyarakat secara sosial dan ekonomi. Media sosial bermanfaat mulai dari memberi inspirasi, memperluas pasar, membentuk komunitas, hingga tata kelola pemerintahan.
Oleh
Norbertus Arya Dwiangga Martiar
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penggunaan aplikasi dari keluarga Facebook membantu masyarakat secara sosial dan ekonomi. Media sosial bermanfaat mulai dari memberi inspirasi, memperluas pasar, membentuk komunitas, hingga tata kelola pemerintahan.
Dalam ajang Facebook Indonesia Summit 2019, Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari mengatakan, aplikasi Facebook, Whatsapp, dan Instagram dirasakan bermanfaat bagi masyarakat. Hal itu terekam dalam survei yang dilakukan bersama PwC Indonesia dan Institute for Development of Economics and Finance (Indef).
Survei melibatkan 1.220 responden, baik pengguna internet maupun bukan pengguna internet, di 34 provinsi. Selain itu, dilakukan juga survei lain hanya bagi pengguna Facebook di 15 kota yang mencakup 1.033 pengusaha dengan berbagai skala usaha, 565 komunitas, dan 410 pegawai pemerintah. Survei dilakukan pada 27 Juni-6 Agustus 2019.
”Di studi ini, terlepas dari dampak ekonominya, kita bisa melihat pemberdayaan individu dan komunitas. Lalu, platform kami mendukung e-government dengan mendorong transparansi, efisiensi, dan efektivitas di pemerintahan,” kata Ruben, Rabu (16/10/2019), di Jakarta.
Hasilnya, untuk sisi ekonomi, aplikasi Facebook, Instagram, dan Whatsapp, dapat berperan mulai dari riset dan pengembangan, produksi dan distribusi, pemasaran, penjualan, sampai mempertahankan konsumen. Misalnya, sekitar 50 persen responden yang merupakan pelaku usaha menggunakan aplikasi tersebut untuk memulai usaha, sementara 43 persen memulai usaha setelah terinspirasi ide yang didapat dari aplikasi tersebut.
Bagi usaha kecil dan menengah (UKM), 75 persen responden menyatakan, penggunaan Facebook, Instagram, dan Whatsapp untuk mengurangi ongkos pemasaran, sedangkan 63 persen mengatakan, aplikasi tersebut mengurangi biaya layanan konsumen. Di sisi lain, 92 persen responden UKM mengatakan, penggunaan berbagai aplikasi tersebut membantu menambah jumlah konsumen.
Secara sosial, 56 persen responden individu setuju bahwa aplikasi tersebut membantu mereka lebih paham dengan lingkungan sosialnya, sementara banyak komunitas dibentuk menggunakan aplikasi tersebut. Sebanyak 98 persen komunitas mengatakan, penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut membantu menambah jumlah anggota baru di kotanya.
Bagi pemerintahan, kata Ruben, penggunaan Facebook, Instagram, dan Whatsapp dapat menciptakan efektivitas, efisiensi, dan transparansi. Sebagai contoh, pemerintah akan lebih mudah menjangkau dan memahami sentimen yang terjadi di masyarakat. Sebaliknya, aspirasi dan keluhan masyarakat dapat langsung disampaikan ke pemerintah. Sebanyak 95 persen responden setuju bahwa aplikasi tersebut mendorong keterbukaan dan transparansi.
”Misalnya, dulu kebijakan moneter atau fiskal, dengan konsep-konsep yang kompleks dan sulit dimengerti, melalui platform kami, hal-hal itu bisa disimplifikasi sehingga masyarakat mengerti,” ujar Ruben.
Meskipun demikian, lanjut Ruben, survei tersebut tidak mencakup mengenai jenis usaha dari UKM yang disurvei. Mereka ada yang bergerak di bidang jasa, makanan dan minuman, serta mode.
Kontribusi
VP Facebook South East Asia Benjamin Joe mengatakan, pihaknya ingin berkontribusi lebih besar dengan membangun dan mendukung komunitas sehingga berdampak secara sosial dan ekonomi. Di Indonesia yang tulang punggung ekonominya adalah UKM, banyak usaha yang dibangun bisnisnya melalui Facebook, Instagram, dan Whatsapp.
”Facebook membantu mengenalkan dan menjual produk, sementara Instagram berfungsi mengenalkan produk secara visual kepada konsumen potensial dan dengan Whatsapp, orang bisa langsung bertanya mengenai produk secara pribadi. Ada kombinasi ketiganya,” kata Ben.
Direktur Komunikasi Whatsapp Inc Sravanthi Dev mengatakan, UKM di Indonesia telah banyak menggunakan aplikasi Whatsapp dalam menjalankan usaha. Untuk mempermudah komunikasi, pihaknya telah meluncurkan Whatsapp Business.
Melalui aplikasi yang dapat diunduh secara gratis tersebut, kata Sravanthi, pebisnis dapat terhubung lebih dekat dengan konsumen dan pihak-pihak yang terkait dengan bisnisnya. Aplikasi tersebut tidak dimaksudkan untuk berkompetisi dengan laman pemasaran, melainkan untuk mendukung bisnis karena menghubungkan pelaku usaha dengan konsumen.