Antisipasi Cuaca Panas, Maraton Olimpiade 2020 Dipindahkan ke Sapporo
›
Antisipasi Cuaca Panas,...
Iklan
Antisipasi Cuaca Panas, Maraton Olimpiade 2020 Dipindahkan ke Sapporo
Komite Olimpiade Internasional atau IOC mengumumkan rencana pemindahan lokasi nomor maraton Olimpiade 2020 dari Tokyo ke Sapporo untuk mengantisipasi dampak dari suhu panas yang mungkin terjadi di Tokyo.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·2 menit baca
TOKYO, KAMIS - Komite Olimpiade Internasional atau IOC mengumumkan rencana pemindahan lokasi nomor maraton Olimpiade 2020 dari Tokyo ke Sapporo. Ini ditujukan untuk mengantisipasi dampak dari suhu panas yang mungkin terjadi di Tokyo pada musim panas mendatang.
Sapporo merupakan lokasi digelarnya Olimpiade Musim Dingin 1972. Perpindahan ke Sapporo di prefektur Hokkaido setidaknya akan memberikan suhu udara yang lebih rendah bagi para atlet peserta Olimpiade 2020. Selain maraton, nomor jalan cepat juga akan dipindahkan ke Sapporo.
Suhu udara di Sapporo lebih dingin 6 derajat celsius dibandingkan Tokyo, terutama pada siang hari. Jarak Sapporo ke Tokyo lebih dari 800 km. “Kesehatan dan kesejahteraan atlet selalu menjadi perhatian utama kami,” kata Presiden IOC, Thomas Bach, kepada wartawan, seperti yang juga dikutip iaaf.org, Rabu malam waktu setempat.
Inisiatif IOC dan penyelenggara Olimpiade 2020 Tokyo ini dilakukan berdasarkan rekomendasi Kelompok Kerja Pakar Dampak Medis dan Komisi Ilmiah Cuaca IOC. Sebab, sesuai identifikasi Kelompok Kerja IOC diketahui kalau maraton dan nomor lari akan memberikan tekanan panas kepada para atlet.
Implementasi pemindahan maraton dan nomor lari akan didiskusikan dengan semua pemangku kepentingan terkait. Terutama pihak tuan rumah Tokyo, Federasi Asosiasi Atletik Internasional atau IAAF, Komite Olimpiade Nasional atau NOC Jepang, Olympic Broadcasting Services atau OBS dan Pemegang Hak Penyiaran.
Pertarungan nomor 5000 meter serta nomor yang lebih jauh lagi bakal dijadwalkan pada malam hari, bukan pada pagi hari seperti biasanya. Adapun nomor maraton dan jalan cepat bakal dipindahkan ke waktu yang lebih awal.
Presiden IAAF Sebastian Coe menyatakan, telah bekerja sama dengan IOC dan penyelenggara Olimpade 2020 Tokyo, khususnya tentang kondisi cuaca yang berpotensi terjadi pada perhelatan olahraga terbesar sejagat itu.