Konsumsi minyak sawit domestik sepanjang Januari-Agustus 2019 mencapai 11,7 juta ton atau melonjak 44 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Konsumsi minyak sawit domestik, sepanjang Januari-Agustus 2019, mencapai 11,7 juta ton atau melonjak 44 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan konsumsi terutama dipengaruhi oleh perluasan pemakaian minyak sawit untuk biodiesel.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, produksi minyak kelapa sawit Indonesia selama Januari-Agustus 2019 mencapai 34,7 juta ton, naik 14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Sekitar 11,7 juta ton di antaranya diserap untuk konsumsi domestik dan 22,7 juta ton lainnya untuk ekspor.
Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/10/2019), menyatakan, konsumsi domestik sebesar 11,7 juta ton itu tergolong tinggi. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, peningkatannya 44 persen, salah satu penggunaan terbanyak adalah untuk biodiesel.
Peluang peningkatan ekspor ke China terbuka.
Sementara itu, volume ekspor selama kurun waktu itu naik 3,8 persen. Menurut Mukti, ada kenaikan volume ekspor minyak kelapa sawit ke China dan diduga terkait perang dagang. Perang dagang Amerika Serikat-China membuat kedelai AS tak bisa masuk ke China.
Berdasarkan data Gapki, ekspor minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit ke China mencapai 421.430 ton pada Juni 2019. Sebulan kemudian, volumenya naik menjadi 496.880 ton, lalu naik lagi menjadi 605.210 ton pada Agustus 2019. ”Peluang peningkatan ekspor ke China terbuka,” kata Mukti dalam konferensi terkait penyelenggaraan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2019.
Sementara itu, ekspor ke India cenderung turun. Menurut Ketua Umum Gapki Joko Supriyono, ekspor minyak sawit ke India turun dari 412.100 ton pada Juli 2019 menjadi 291.320 ton pada Agustus 2019. Tingginya bea masuk, yakni 44 persen untuk minyak sawit dan 54 persen untuk produk turunannya, dinilai jadi pemicu.
IPOC 2019 akan digelar di Bali pada 30 Oktober–1 November 2019. Kegiatan itu akan membahas sejumlah isu, antara lain soal regulasi di negara tujuan ekspor dan perkembangan situasi geopolitik yang akan memengaruhi industri sawit tahun mendatang. (MED)