Nah, sekarang bagaimana caranya investasi logam mulia? Setidaknya ada dua pilihan yang tersedia, yakni dengan tabungan emas dan fasilitas pembiayaan untuk membeli emas.
Oleh
Abdul Rahman Mangussara
·4 menit baca
Orangtua kita dulu sangat suka membeli emas. Mereka membeli emas dalam bentuk perhiasan seperti cincin, kalung, gelang, dan bros yang dijual di pasar-pasar tradisional. Sebagian dibeli dalam bentuk yang sudah jadi, sebagian lagi dipesan khusus sesuai kebutuhan.
Hingga hari ini, toko-toko emas beserta perajin emas masih bertahan dengan konsumen yang tidak sedikit. Mungkin mereka membelinya sekadar untuk menambah koleksi perhiasan, tetapi mungkin juga sebagian di antaranya sudah meniatkan sebagai investasi.
Bagi sebagian dari kita membeli emas seperti itu agaknya kurang simpel, merepotkan, dan mungkin ada perasaan tidak aman untuk membawa-bawa perhiasan. Syukurlah, industri keuangan yang berkembang pesat telah menyediakan begitu banyak kemudahan dalam berinvestasi, tidak terkecuali menanam uang dalam bentuk emas.
Bukan itu saja, informasi tentang perkembangan harga emas pun tersedia dengan mudah dan cepat sehingga investor bisa mengambil keputusan beli atau jual dengan baik dan benar.
Sebelum membahas cara menabung emas, terlebih dahulu kita perlu mengenal karakteristik logam mulia atau emas:
1. Harga relatif stabil
Dalam jangka panjang, harga emas relatif stabil dengan tingkat risiko yang terkelola.
2. Fisik tidak berubah
Kualitas emas tidak berkurang.
3. Gampang dijual dan dicairkan
Emas adalah barang yang likuid. Emas perhiasan bisa dijual di banyak toko emas. Begitu pula dengan batangan ataupun kepingan. Kita dapat menjualnya di banyak tempat seperti bank, di produsen emas, dan pegadaian yang tersebar di mana-mana. Atau kalau kita mau mencairkan tabungan emas menjadi logam mulia secara fisik/batangan pun mudah dilakukan di bank ataupun pegadaian.
4. Ada fasilitas penyimpanan
Tidak perlu lagi takut mengenai keamanan fisik emas yang dibeli karena saat ini bank dan pegadaian menyediakan penyewaan lemari penyimpanan yang aman.
5. Bersertifikasi
Tidak perlu takut tertipu dengan emas sepuhan sebab emas yang dibeli di produsen emas BUMN memiliki sertifikat tentang keasliannya.
Nah, sekarang bagaimana caranya investasi logam mulia? Setidaknya ada dua pilihan yang tersedia, yakni dengan tabungan emas dan fasilitas pembiayaan untuk membeli emas.
Tabungan emas
Menabung emas sekarang ini bisa dilakukan semudah menabung uang. Bahkan, ada yang menyediakan aplikasi digital yang bisa diunduh. Kece, kan!
Kalau kamu masuk kategori pemuda dengan umur 18 tahun hingga 30 tahun, kamu bisa membuka tabungan SiMuda Emasku. Syaratnya, buka tabungan dan mulailah menabung hingga uang muka pembelian emas tercapai. Setelah itu, kamu akan mulai mencicil untuk pembelian emas yang kamu inginkan.
Tunggu dulu, kamu pasti berpikir setoran per bulannya amat besar. Tidak. Setoran per bulannya bisa Rp 50.000. Pun tidak perlu takut lupa menyetor bulanan karena ada fasilitas debit otomatis dari kartu debitmu.
SiMuda Emasku sudah dilindungi asuransi pula yang preminya dibayar per tahun. Jangan khawatir, tahun pertama premi ditanggung pihak bank alias gratis. Harap diingat, tabungan emas ini tidak bisa dicairkan hingga waktu jatuh temponya tiba.
Selain tabungan emas untuk pemuda, juga ada tabungan emas untuk masyarakat umum. Buka rekening, masukkan uang muka yang biasanya ditentukan persentasenya berdasarkan jumlah emas yang akan dibeli. Setelah itu, silakan mencicil di mana setiap dana yang disetor langsung dikonversi menjadi emas.
Fasilitas pembiayaan
Tidak punya cukup dana untuk membeli emas? Bisa menggunakan fasilitas pembiayaan emas. Ini mirip dengan fasilitas kredit kepemilikan rumah atau kredit kepemilikan kendaraan bermotor, yakni bank menyediakan dana untuk membeli emas, sedangkan debitor harus membayar secara mencicil. Biasanya bank syariah atau pegadaian memberikan fasilitas ini.
Kamu bisa membeli emas dengan cara mengangsur, tetapi tetap harus menyediakan uang muka yang besarnya tergantung masing-masing lembaga. Namun, umumnya sebesar 20 persen dari harga emas. Setelah itu, mulailah mencicil setiap bulan dalam jangka waktu yang diperjanjikan.
Bank umumnya hanya membiayai cicilan emas yang diproduksi oleh perusahaan negara atau emas perhiasan yang diproduksi oleh lembaga yang sudah bekerja sama dengan bank tersebut. Besarnya pembiayaan sekitar 80 persen dengan jumlah emas yang bisa dibeli minimal 10 gram dengan jangka waktu kredit dua hingga lima tahun. Emas yang dibeli menjadi jaminan yang disimpan oleh bank hingga jangka waktu cicilan berakhir.
Mencicil emas di pegadaian juga hampir sama dengan di bank syariah. Hanya saja, di sini ada tiga jenis fasilitas pembiayaan, masing-masing untuk perorangan, kelompok, dan arisan. Minimal emas yang bisa dicicil adalah 1 gram dan paling banyak 1 kilogram.
Di era marketplace sekarang ini, kita juga bisa membeli emas lewat toko dalam jaringan. Ada yang memberikan fasilitas penambahan langsung setiap kali akan membeli barang lain. Pun ada yang memberikan fasilitas cicilan, tetapi menggunakan kartu kredit.
Ringkasnya, berinvestasi dalam bentuk emas kini jauh lebih mudah dibandingkan dengan pada masa orangtua kita dulu. Sekarang tinggal menyelisik satu per satu kekurangan atau risiko dari masing-masing fasilitas tadi. Sebab, tidak semua fasilitas cocok untuk semua orang. Misalnya, lihat syarat-syarat mengenai denda, persentase uang muka, pengenaan bunga, risiko gagal bayar, dan lain-lain.
Singkatnya, jangan terlena karena ingin segera mendapatkan emas lantas tidak memeriksa dengan saksama syarat-syaratnya. Jadilah investor cerdas. Jangan pernah kehilangan uang karena dibutakan oleh kilauan emas.
Abdul Rahman Mangussara dari Otoritas Jasa Keuangan