Nasi Kapau Merantau ke Nusantara
Tak hanya keelokan alam dan budaya, Minangkabau juga terkenal karena makanan yang lezat tiada tara. Selain nasi padang, ada nasi kapau yang royal bumbu. Variasi lauk yang disajikan sungguh memprovokasi perut yang kosong.
Tak hanya keelokan alam dan budaya, Minangkabau juga terkenal karena makanan yang lezat tiada tara. Selain nasi padang, ada nasi kapau yang royal bumbu. Variasi lauk yang disajikan sungguh memprovokasi perut yang kosong. Lamak bana!
Siang yang terik dan nasi kapau. Pilihan itulah yang diambil Wiwid (40), warga Cipadu, Kota Tangerang, Rabu (16/10/2019). Bersama dua rekannya, ibu dua anak ini makan siang di Nasi Kapau Pak Ciman di Heritage Bintaro Junction, Kota Tangerang Selatan.
Mereka harus ikut antrean panjang bersama pengunjung lain. Laju antrean agak tersendat lantaran pengunjung yang sudah lapar dihadapkan dengan sekitar 50 lauk yang terhampar di depan mata.
Seorang karyawan berdiri di balik susunan wadah berisi aneka menu. Ia memberikan sepiring nasi dan sambel. Pengunjung tinggal memilih lauk yang diinginkan.
Ada beragam olahan daging ayam, daging sapi, ikan, udang, cumi, sayuran, telur, dan lainnya. Menu diolah dengan kuah bening, bumbu balado, bumbu kuning, gulai, atau goreng.
Sebut saja ikan bakar, telur balado, tambusu, gulai gajebo, gulai sayur nangka (cubadak), tunjang atau gulai urat kaki kerbau/sapi, gulai ikan, kikil, dendeng daging, ayam bakar dan panggang, teri balado, tongkol balado, dendeng balado, belut goreng, ayam goreng, gulai ayam, dan tidak ketinggalan rendang sapi.
”Menu khas nasi kapau adalah tambunsu, olahan gulai telur dan tahu yang terbungkus dalam usus sapi. Juga menu gajebo, yakni gulai daging sapi (leher belakang) yang berlemak,” kata Jusmar Zain, Manajer Nasi Kapau Kedai Pak Ciman, Rabu siang.
Menu lain yang dicari orang adalah telur dadar. Berbeda dengan telur dadar di rumah makan padang, di sini telur dadar disajikan bulat utuh. Pun tanpa campuran tepung di dalamnya.
Panas terik tidak terasa di tempat itu, tidak ada kesan sumpek karena ruangan kedai luas dan tertata rapi dengan konsep modern.
Hanya dengan melangkahkan kaki sekitar 150 meter dari Kedai Pak Ciman menuju Bintaro Trade Center Sektor 9, terdapat juga kedai nasi kapau. Namanya Kedai Sutan Mangkuto. Ada pula Nasi Kapau Juragan di Bintaro Avenue.
Kapau dan padang
Nasi kapau ialah nasi rames khas Nagari (desa) Kapau di Ke- camatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Nasi rames ini terdiri atas nasi dan sambal alias lauk pauk khas Nagari Kapau.
Nagari Kapau terletak sekitar 5 kilometer dari Kota Bukittinggi. Di Bukittinggi, kedai nasi kapau pun sudah lazim ada di sekitar kawasan wisatawan. Salah satu yang terkenal berlokasi di Los Lambuang, tak jauh dari Jam Gadang Bukittinggi. Di situ ada beberapa penjaja nasi kapau, lengkap dengan susunan wadah berisi aneka lauk-pauk yang menggoda selera.
Wadah lauk-pauk ala kedai nasi kapau disusun dari atas ke bawah, dengan penjaja yang berada di belakang susunan wadah ini. Jumlah lauk bisa mencapai 20 jenis atau bahkan lebih. Untuk menjangkau wadah yang terletak paling bawah, penjual memakai sendok sayur bertangkai panjang.
Meskipun sama-sama berakar dari budaya kuliner Minangkabau, nasi kapau berbeda dengan nasi padang. ”Salah satu perbedaannya adalah cara penyajian. Kedai nasi kapau menggunakan meja panjang untuk meletakkan makanan. Pengunjung tinggal memilih jenis makanan, kemudian pelayan yang berdiri di belakang meja akan mengambilnya dengan sendok panjang bergagang kayu,” kata Jusmar.
Sementara dalam hal penyajian makanan di rumah makan padang, pengunjung tinggal duduk dan pelayan akan menghidangkan makanan dengan menggunakan piring-piring kecil. Keterampilan pelayan di rumah makan padang yang mampu membawa tumpukan piring kecil menjadi kekhasan.
Perbedaan lainnya adalah cara menyusun makanan. Makanan di rumah makan padang biasanya diletakkan di etalase kaca dan wadahnya disusun vertikal. ”Ciri khas nasi kapau disajikan bercampur antara nasi, lauk, dan sayur atau rames,” ujar Jusmar.
Senada dikatakan Harma Adityo, pemilik Kedai Sutan Mangkuto. Ia menambahkan, perbedaan lain nasi kapau dan nasi padang adalah menu masakannya. Lauk khas nasi kapau ada tambunsu, gajebo, jengkol, dan gulai kapau yang terdiri dari tiga macam sayur, yaitu nangka, kacang panjang, dan kol.
Sementara sayuran di rumah makan Padang biasanya sayur daun singkong atau nangka.
Harma menjelaskan, secara umum nasi kapau dan nasi padang hampir sama. Akan tetapi, bumbu nasi kapau lebih terasa gurih dan menggunakan cabai merah, sedangkan nasi padang memakai cabai hijau.
Jusmar menambahkan, perbedaan lain adalah rasa, kekentalan, dan tekstur makanan. Bumbu nasi kapau lebih halus untuk membedakan dengan masakan padang. ”Kita lebih berani bumbunya, tetapi kadar kepedasannya diturunkan sesuai selera masyarakat di mana kita berada,” ujarnya.
Beda kepedasan masakan kapau dan padang juga diakui Wiwid. ”Kalau nasi padang, masakannya lebih pedas. Kalau masakan ini (nasi kapau) kurang pedas dari nasi padang,” kata Wiwid yang beberapa kali makan di Kedai Pak Ciman.
Kedai modern
Kedai Pak Ciman sudah buka 1,5 tahun lalu di Bintaro Avenue. Kedai ini pindah ke Heritage Bintaro Junction sekitar 1,5 bulan terakhir.
Sementara Kedai Sutan Mangkuto yang kedua menempati lokasi baru di Bintaro Trade Center dua bulan terakhir. Kedai yang pertama ada di The Flavor Bliss Alam Sutera, selama lima bulan.
”Dulu saya yang mengawali usaha Kedai Pak Ciman di Bintaro Avenue bersama kakak, kemudian kami pisah. Saya bikin nama sendiri, Kedai Sutan Mangkuto. Pak Ciman itu nama orangtua istri. Kalau Sutan Mangkuto ini nama gelar bapak saya,” kata Harma Adityo, pemilik Kedai Sutan Mangkuto.
Baca juga : Berburu Kuliner Khas Minang di Pasa Pabukoan
Kedai Pak Ciman dan Kedai Sutan Mangkuto sama-sama memadukan konsep asli kedai nasi kapau dengan restoran modern.
Kendati makanan dihidangkan ala kedai nasi kapau, pengunjung tidak lagi menyantap di meja sekeliling tempat lauk dihidangkan. Meja-kursi ala restoran disiapkan untuk pengunjung kedai.
Harma mengatakan, pihaknya menghadirkan hiburan musik live setiap sore, sementara musik akustik setiap Sabtu dan Minggu pagi.
Jika Kedai Pak Ciman berkapasitas 200 orang, Kedai Sutan Mangkuto menampung sekitar 300 pengunjung. Kedua kedai ini buka saban hari, pukul 07.00 hingga 22.00.
Di Kedai Pak Ciman ada menu sarapan berupa lontong sayur, pisang goreng, bubur kampiun khas Minangkabau, dan lupis. Sementara Kedai Sutan Mangkuto menawarkan sarapan lontong sayur nangka, lontong sayur pakis, bubur kampiun, pinukuik (serabi khas Minangkabau), serabi, ketan durian, ketan pisang, ketan rendang, dan roti canai.
Seperti kata pepatah Minang, ”Condong Mato Ka Nan Rancak, Condong Salero Ka Nan Lamak”, begitulah mata kita condong melihat sesuatu yang indah dan selera merasakan yang enak. Selamat makan. Tambuah ciek!