Sejumlah pengusaha di Jawa Timur optimistis dengan iklim ekonomi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Perbaikan iklim ekonomi diyakini bisa meningkatkan kesejahteraan.
Oleh
IQBAL BASYARI/AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sejumlah pengusaha di Jawa Timur optimistis dengan iklim ekonomi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Perbaikan iklim ekonomi diyakini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
CEO Riliv, Audrey Maximillian Herli, berharap, pemerintahan baru bisa memberikan semangat dan harapan kepada anak-anak muda untuk semakin berkontribusi terhadap kemajuan bangsa. Generasi muda yang dikenal kreatif dalam menciptakan karya perlu terus difasilitasi karena karya yang dihasilkan bisa menjadi alternatif dalam memecahkan masalah di berbagai sektor.
”Anak-anak muda pelaku usaha rintisan bisa berkontribusi memberikan kemajuan bagi masyarakat sehingga membantu pemerintah dalam memberikan kesejahteraan,” kata Maxi, Minggu (20/10/2019), di Surabaya. Riliv adalah aplikasi konseling berbasis daring dengan psikolog profesional.
Dia pun berharap, pemerintah memberikan perhatian khusus kepada usaha rintisan (start up) yang bergerak di bidang kesehatan, terutama yang berkaitan dengan kesehatan mental. Hal itu karena kesehatan merupakan salah satu kebutuhan paling mendasar dari masyarakat. Perkembangan start up di bidang kesehatan mental sangat penting untuk melahirkan generasi penerus dengan mental yang lebih baik.
Adapun Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha Jawa Timur Nur Cahyudi mengatakan, pemerintah perlu menjaga stabilitas politik agar iklim investasi lebih baik. Perizinan juga harus lebih dipermudah agar semakin banyak lapangan kerja tercipta dan berujung pada pengurangan pengangguran, peningkatan daya beli, serta pertumbuhan ekonomi yang baik.
”Perang dagang antara Amerika Serikat dan China belum memberikan keuntungan bagi Indonesia. Bahkan, perlambatan ekonomi terjadi di beberapa negara. Indonesia harus bisa menjaga pertumbuhan ekonomi,” katanya.
Sementara itu, jelang pelantikan presiden dan wakil presiden di Jakarta, situasi di Surabaya tetap kondusif. Aktivitas pelayanan publik, perekonomian, dan kegiatan warga tetap berjalan normal.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Sandi Nugroho menyebutkan, kondusivitas Surabaya tidak lepas dari peran seluruh elemen masyarakat yang masing-masing berupaya menjaga situasi tetap aman. Tidak ada satu pihak pun yang ingin suasana kota memanas jelang pelantikan presiden-wakil presiden di Jakarta.
”Surabaya adalah kota yang guyub, rukun, baik ulamanya, tokoh agamanya, masyarakatnya, mahasiswa, maupun TNI dan Polri yang selalu bersinergi menjaga Surabaya tetap kondusif,” ujarnya.