Sejumlah kepala negara sahabat hadir dalam pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Mereka berharap kerja sama dengan Indonesia semakin meningkat.
JAKARTA, KOMPAS Para pemimpin dari sejumlah negara menyampaikan selamat atas pelantikan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2019-2024, Minggu (20/10/ 2019). Mereka berharap Indonesia meneruskan kemitraan yang sudah dibina selama ini.
”Terpilih untuk kedua kali dalam negara demokrasi adalah indikasi nyata bahwa orang tersebut (Jokowi) telah menunjukkan pelayanan kepada rakyatnya dan rakyat Indonesia mengakui itu,” kata Presiden Pakistan Arif Alvi melalui rekaman video yang disebarkan Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta.
Sejumlah pemimpin hadir pada pelantikan kemarin, seperti PM Malaysia Mahathir Mohamad, PM Singapura Lee Hsien Loong, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, PM Kamboja Hun Sen, PM Australia Scott Morrison, Wakil Presiden China Wang Qishan, dan Wakil Presiden Vietnam ĐặDang Thiị Ngoc Thiịnh. Presiden AS Donald Trump mengutus Menteri Transportasi Elaine Chao.
Dari Afrika, hadir Raja Mswati III dari Swasiland. ”Saya yakin Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak Jokowi dan Bapak Ma’ruf Amin akan semakin sukses dan makmur,” kata Mahathir kepada wartawan.
Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta menyebut, kehadiran Mahathir merupakan wujud kedekatan hubungan kedua negara dan pemimpinnya. Jokowi adalah kepala negara asing pertama yang disambangi Mahathir setelah menang pemilu Malaysia pada Mei 2018. Jokowi membalas itu dengan memilih Malaysia sebagai negara pertama yang disambangi selepas memenangi pemilu April 2019. ”Selamat Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin atas pelantikan mereka hari ini,” tulis PM Singapura Lee Hsien Loong di media sosial.
Semakin dekat
Lee menekankan, Indonesia-Singapura telah mengembangkan hubungan dekat dalam berbagai bidang selama bertahun-tahun. Secara khusus, ia menyoroti perekonomian digital dalam hubungan kedua negara. Ia berharap hubungan itu semakin dekat dan berkembang pada periode kedua pemerintahan Jokowi.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyampaikan ucapan selamat melalui media sosial. Ia menugasi Kepala Staf Kepresidenan Noh Young-min untuk menghadiri pelantikan. Kantor berita Yonhap melaporkan, Noh membawa surat Presiden Moon untuk Presiden Jokowi.
Kementerian Luar Negeri Korsel, seperti dikutip Yonhap, menyebutkan bahwa surat itu menyoroti pentingnya kemitraan strategis khusus di antara kedua negara. Indonesia dan Korsel tengah menuntaskan Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (CEPA), yang diperkirakan mendongkrak perdagangan kedua negara sekitar 50 persen pada 2022. Perjanjian itu diharapkan ditandatangani pada November 2019.
Moon juga berharap bisa kembali bertemu Jokowi. Kedua pemimpin bertemu di negara masing-masing dan bertemu untuk ketiga kali pada KTT G-20 di Osaka, Jepang, Juni lalu. Pertemuan berikutnya diharapkan berlangsung pada KTT ASEAN-Korsel di Busan, November. ”Di bawah kepemimpinan Bapak yang merangkul seluruh lapisan masyarakat, Indonesia akan semakin menikmati pertumbuhan yang dinamis,” tulis Moon di akun Twitter-nya.
Moon menekankan soal kemitraan strategis khusus Indonesia-Korsel. Di antara semua negara ASEAN, hanya Indonesia yang menjalin kemitraan demikian dengan Korsel. ”Saya berharap Korea dan Indonesia akan terus berupaya mewujudkan kesejahteraan bersama dengan memadukan visi ’Indonesia Maju’ dan ’New Southern Policy’ sebagaimana yang kita lakukan selama ini,” tulisnya.