Rangkaian balon berisi gas meledak di Blitar, Jawa Timur. Delapan orang terkena luka bakar.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Rangkaian balon berisi gas di Dusun Manggis, Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (22/10/2019) siang, meledak. Balon gas itu digunakan sebagai pelengkap dalam rangka Peringatan Hari Santri Nasional 2019.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi delapan orang menderita luka bakar dan harus dirawat di RSUD Pelem, Pare. Korban luka adalah Juwanto (34), Winarko (37), Sutikno (40), Zaki (10), dan Mukidi (48).
Kelimanya adalah warga Dusun Manggis. Mereka mengalami luka bakar di tangan dan wajah. Mereka kini dirawat di RSUD Pelem. Adapun tiga korban luka lainnya warga Desa Sidomulyo langsung dibawa pulang ke rumah masing-masing.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kediri Ajun Komisaris Ambuka Yudha H Putra saat dihubungi dari Malang, Selasa malam, mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini.
”Kami masih menyelidiki mengapa balon tersebut bisa meledak dan mengenai warga yang hadir pada acara Hari Santri itu,” ujarnya.
Kami masih menyelidiki mengapa balon tersebut bisa meledak dan mengenai warga yang hadir pada acara Hari Santri itu.
Menurut Ambuka, balon udara didatangkan dalam rangka Hari Santri. Diduga massa gas yang ada dalam rangkaian balon tersebut berkurang sehingga balon yang sebelumnya melayang di udara menjadi turun.
Saat itulah balon diperebutkan oleh warga Dusun Manggis yang sedang kerja bakti di mushala setempat dan warga Desa Sidomulyo yang tengah melintas. Saat berebut balon itulah, menurut Ambuka, diduga ada salah satu warga yang tengah merokok sehingga balon tersebut meledak.
Polisi belum bisa meminta keterangan dari para saksi karena saat ini mereka masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Desa Manggis Mardi mengatakan, dirinya tidak tahu persis kronologis peristiwa tersebut karena sedang pergi ke Kota Kediri. Dirinya mengetahui terjadi ledakan balon setelah diberi tahu oleh warga.
”Informasinya ada balon yang dibuat rebutan oleh warga. Mereka luka dan dilarikan ke rumah sakit. Kegiatan itu sendiri dilakukan oleh salah satu yayasan di Singosari, Kabupaten Malang,” katanya.