Pemadaman Api Lewat Udara di Gunung Arjuna Akhirnya Lancar
›
Pemadaman Api Lewat Udara di...
Iklan
Pemadaman Api Lewat Udara di Gunung Arjuna Akhirnya Lancar
Penyiraman air lewat udara untuk mengatasi kebakaran hutan di Gunung Arjuno, Jawa Timur, akhirnya lancar dilakukan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Penyiraman air lewat udara untuk mengatasi kebakaran hutan di Gunung Arjuno, Jawa Timur, akhirnya lancar dilakukan. Selama beberapa hari penyiraman air lewat udara tidak optimal bahkan gagal dilaksanakan karena terkendala angin kencang.
Cuaca sepanjang Kamis (24/10/2019) mendukung upaya pemadaman kebakaran lahan di Taman Hutan Raya R Soerjo di Gunung Arjuna, Jawa Timur. Helikopter jenis MI8 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana bisa beroperasi lebih optimal melakukan penyiraman atau water bombing.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur Satrio Nurseno mengatakan, cuaca di sekitar Arjuna hari ini cukup kondusif sehingga helikopter bisa mengudara dan melakukan penyiraman. Lokasi kebakaran hutan yang ditangani kali ini ada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo di wilayah Kota Batu dan Kabupaten Pasuruan.
”Jika biasanya hanya satu sortie dan helikopter tidak mengudara lagi akibat cuaca tidak mendukung, hari ini, hingga Kamis siang, helikopter bisa dua sortie atau delapan sampai 10 kali penyiraman,” kata Satrio.
Satu sortie maksudnya adalah satu kali helikopter mengudara, beroperasi (mengambil dan menyiram air), lalu kembali untuk mengisi bahan bakar di pangkalan. Dalam satu sortie, helikopter dapat menyiram air sampai 30 kali, atau tergantung jarak dari sumber air dan kemampuan pilot.
Baca juga: Kebakaran di Gunung Meluas
Menurut Satrio, jika cuaca terus mendukung, pemadaman bisa dilakukan lebih cepat. Untuk pemadaman, tim mengambil air dari Waduk Selorejo di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, dan Sungai Porong di Sidoarjo dengan pertimbangan akses terdekat dari lokasi.
Hari ini, hingga Kamis siang, helikopter bisa dua sortie atau delapan sampai 10 kali penyiraman.
Satrio mengatakan, hari ini pihaknya membuat surat ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta solusi lebih lanjut dalam memadamkan api, tidak hanya di Gunung Arjuno, tetapi juga pegunungan Ijen.
Melalui surat itu diharapkan ada solusi dari BNPB apakah akan ada penambahan helikopter atau sekadar perluasan area operasional hingga ke Gunung Ijen. Helikopter MI8 saat ini hanya untuk beroperasi di kawasan Arjuna-Welirang.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Tahura R Soerjo, Ahmad Wahyudi, mengatakan, pihaknya belum mengetahui berapa banyak luasan yang terbakar berikut kerugian yang dialami.
”Hari ini masih pemadaman. Cuaca cukup kondusif sehingga helikopter bisa beroperasi,” kata Wahyudi. Wahyudi belum bisa memastikan sampai kapan operasional helikopter dilakukan untuk memadamkan kebakaran lahan di wilayahnya.
Sementara itu api yang sebelumnya membakar lahan di lereng Gunung Wilis, Kediri, sepanjang Kamis pagi-sore, sudah tidak tampak. Hal yang terlihat hanya kepulan asap sisa pohon dan ranting akibat kebakaran sehari sebelumnya.
Kebakaran di Wilis berlangsung di kawasan Perhutani Petak 144-145 Desa Kanyoran, Kecamatan Semen dan menjalar ke Petak 106 Kawasan Resor Pemangkuan Hutan (KRPH) Parang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Randy Agatha mengatakan, meski api sudah tidak tampak, pemantauan tetap dilakukan guna mengantisipasi api menyala kembali. Randy juga belum bisa memastikan berapa luas lahan yang terbakar.