Kemenpora diharapkan memiliki pola pikir jernih terkait perbaikan prestasi olahraga nasional, bukan hanya pada sepak bola, tetapi lebih pada mengejar prestasi cabang-cabang olahraga prioritas di level Olimpiade.
Oleh
FX Laksana Agung Saputra & Adrian Fajriansyah
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali akan menempatkan sepak bola sebagai salah satu prioritas dalam program kerjanya, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Namun, Menpora juga diingatkan untuk merealisasikan pengembangan cabang-cabang olahraga prioritas yang berpotensi berprestasi di level Olimpiade.
Menjawab pertanyaan wartawan di komplek Istana Kepresidenan di Jakarta, Kamis (24/10/2019), sebelum sidang kabinet paripurna, Zainudin menyatakan, pihaknya segera menjadwalkan pertemuan dengan para pemangku kepentingan di dunia olahraga. Termasuk di dalamnya adalah pemangku kepentingan di sepak bola.
Sepak bola, menurut Zainudin, adalah salah satu prioritasnya. Hal ini merujuk pada instruksi Presiden yang disampaikan secara santai pada saat pengenalan calon menteri di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu lalu. "Sepak bola jadi prioritas karena Pak Presiden menyebut langsung pada saat memperkenalkan saya. Apalagi dalam waktu dekat akan ada kongres. Supaya tidak gaduh programnya dan kemudian kita bentuk tim nasional yang tangguh," kata Zainudin.
Pemerintah, menurut Zainudin, tidak boleh lagi memaksakan apa yang menjadi keinginannya. Pemerintah harus banyak mendengar dari pemangku kepentingan. Perkumpulan suporter sepak bola, menurut Zainudin, termasuk pemangku kepentingan yang akan ia undang untuk bicara.
"Harapan masyarakat terhadap timnas kita sangat luar biasa. Untuk itu, saya akan bicara dengan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari PSSI, klub-klub, wasit, para pemain, bahkan tadi pagi sambil treadmill saya berkomunikasi dengan bang Anjasmara, legenda sepak bola kita. Beliau akan berkontribusi memberikan pemikiran," kata Zainudin.
Jangan hanya sepak bola
Pengamat olahraga Fritz Simandjuntak mengingatkan, dunia olahraga nasional bukan soal sepak bola atau satu-dua cabang olahraga saja. Dunia olahraga nasional sangat luas di mana banyak cabang olahraga yang terlibat. ”Saya harap Presiden merubah mindset, jangan Menpora hanya urus sepak bola saja,” tegas Fritz.
Fritz melanjutkan, dirinya berharap Menpora baru bisa mengimplementasikan usulan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) agar Indonesia fokus mengembangkan 10 cabang olahraga untuk mengejar prestasi Olimpiade. Sepuluh cabang itu adalah bulu tangkis, panjat tebing, atletik, panahan, angkat besi, taekwondo, senam, dayung, renang, dan balap sepeda.
Sepuluh cabang itu diusulkan karena punya rekam jejak prestasi dunia dan diperlombakan serta dipertandingkan di ajang multi cabang tertinggi dunia, yakni Olimpiade. ”Mindset Presiden harusnya ke Olimpiade. Tugas itu yang diberikan ke Menpora sebagai fokus utama kerjanya,” pungkas Fritz.