Rombongan Survei Jalan Trans-Papua Diserang di Yahukimo
›
Rombongan Survei Jalan...
Iklan
Rombongan Survei Jalan Trans-Papua Diserang di Yahukimo
Sekelompok orang tak dikenal menyerang rombongan survei Jalan Trans-Papua di Deikai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Jumat (25/10/2019). Akibatnya, dua orang terluka terkena panah.
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Sekelompok orang tak dikenal menyerang rombongan survei Jalan Trans-Papua di Deikai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Jumat (25/10/2019). Akibatnya, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V Puncak Jaya, La Hanafi, dan salah satu karyawan PT Agung Mulia Iriana, Heri Agus Suprianto, terluka terkena panah. Keduanya telah dievakuasi ke rumah sakit setempat.
Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Papua Osman Marbun, saat dihubungi dari Jayapura, Jumat malam. Osman mengatakan, kedua korban bersama tujuh orang lainnya diserang sekitar 25 orang tak dikenal ketika sedang melaksanakan survei Jalan Trans Papua dari Deikai ke Kenyam, Kabupaten Nduga, di Jalan Gunung, sekitar pukul 16.00 WIT.
Tiba-tiba, massa melepaskan panah ke arah truk dan segera melarikan diri ke arah hutan.
Sembilan orang tersebut menumpang di bak sebuah truk dalam kegiatan tersebut. Saat melaksanakan survei, lanjut Osman, salah satu pegawai mengambil video sekitar lokasi jalan Trans-Papua. Namun, puluhan warga merasa tak terima dengan pengambilan gambar itu. Mereka kemudian mengejar truk tersebut.
"Perjalanan baru mencapai jarak 4 kilometer, truk kembali dari lokasi survei karena sudah diikuti puluhan orang. Tiba-tiba, massa melepaskan panah ke arah truk dan segera melarikan diri ke arah hutan. Akibatnya, dua orang terkena panah," kata Osman.
Ia menuturkan, insiden ini menyebabkan La Hanafi terkena panah di dada tembus hingga paru-paru dan Heri terkena panah di bagian pundak. "Keduanya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Deikai. Rencananya kami akan mengevakuasi La Hanafi ke Jayapura pada Sabtu ini sebab ia mengalami luka berat," katanya.
Ia pun menyatakan, pembangunan jalan Trans-Papua dari Deikai ke Kenyam untuk sementara waktu telah dihentikan oleh pihak kontraktor.
Kepala Polres Yahukimo Ajun Komisaris Besar Angling Guntoro mengatakan, pihaknya telah melaksanakan olah tempat kejadian perkara pascainsiden tersebut dan memeriksa empat saksi mata. Para saksi mata mengaku sama sekali tak mengenal para pelaku.
"Kejadian ini di daerah yang jauh dari pusat kota Deikai. Kami sama sekali tak mendapat pemberitahuan terkait kegiatan survei jalan itu," tutur Angling.