Pantang Menyerah Berburu Super Tiket untuk Wujudkan Cita-cita
›
Pantang Menyerah Berburu Super...
Iklan
Pantang Menyerah Berburu Super Tiket untuk Wujudkan Cita-cita
Para peserta audisi bulu tangkis berjuang keras untuk mewujudkan mimpi menjadi pemain bulu tangkis kelas dunia. Mereka berlatih tekun mengasah teknik dan mental demi mimpi besar menjadi atlet elite kebanggaan bangsa.
Oleh
Erwin Edhi Prasetya
·4 menit baca
Mewujudkan cita-cita menjadi atlet bulu tangkis kelas dunia bukanlah perkara mudah. Semangat juang pantang menyerah pun ditunjukkan anak-anak peserta Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di Karanganyar, Jawa Tengah. Mereka bermain ngotot agar bisa meraih asa mengikuti jejak langkah sang idola, seperti Liliyana Natsir, Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie.
Tanaya Ramadhani Budiyanti (10) bergerak lincah berusaha mengembalikan kok lawannya yang bergerak variatif ke sudut-sudut berbeda. Sesekali pelajar kelas 4 SDN Cemara Dua, Solo, itu, bergantian menyerang dengan melakukan smes-smes keras.
Lawannya, Jeniffer Jovita Angel (10) yang datang dari Pekalongan, Jawa Tengah, tak mau kalah. Ia pun memberikan perlawanan sengit. Kalah dari sisi tinggi tubuh, Jeniffer mengoptimalkan kelincahan gerak tubuhnya mengejar setiap kok dari Tanaya.
Tanaya berhasil menyudahi perlawanan Jeniffer 21-18, 21-10. Senyumnya mengembang karena kemenangan itu berarti mengantar dirinya meraih super tiket untuk berlaga di babak final Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 di Kudus, Jawa Tengah, 20-22 November mendatang.
Kesempatan pun terbuka baginya untuk bergabung menjadi anggota PB Djarum Kudus, klub bulu tangkis yang telah melahirkan para juara dunia bulu tangkis. Meski dikalahkan Tanaya, Jeniffer yang juga bermain bagus akhirnya juga memperoleh super tiket tambahan berdasarkan pilihan dari tim pencari bakat.
”Sudah tiga kali saya ikut audisi di Karanganyar sejak tahun 2017. Akhirnya, kali ini dapat super tiket, senang banget,” ujar Tanaya, yang ternyata merupakan keponakan mantan pemain bulu tangkis dunia, Joko Supriyanto.
Bagi Tayana, mengapai super tiket merupakan langkah awal untuk mewujudkan cita-citanya sebagai atlet bulu tangkis kelas dunia. Ia ingin menjadi seperti idolanya, Tai Tzu Ying, pemain tunggal putri asal Taiwan. ”Dia mainnya bagus sekali, bola di mana-mana dikejar terus. Enggak ada yang dilepas,” katanya di Karanganyar, Selasa (29/10/2019).
Latihan keras dijalani Tayana. Setiap hari, kecuali Minggu, ia berlatih pagi dan sore di klub bulu tangkis Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) di Solo. Latihan pagi dilakoni mulai pukul 05.00-09.00. Latihan sore dijalani selepas sekolah mulai pukul 15.00 hingga 20.00.
Latihan keras juga dijalani Tanaya Jafiyah Darojat (12), dari Karanganyar yang meraih super tiket di kategori U-13. Tanaya Jafiyah yang bergabung dengan klub PMS juga harus berjuang hingga tiga kali untuk mendapatkan super tiket. Ia mengikuti audisi di Karanganyar sejak tahun 2017. Porsi latihan pagi dan sore juga dijalaninya setiap hari.
Untuk meraih super tiket dalam audisi di Karanganyar, siswi kelas I MTS Negeri 1 Karanganyar ini harus berjuang keras menundukkan rekan sesama satu klub, Chelsea Natswa Maharani (12), dengan skor 21-15, 19-21, 21-13. Chelsea akhirnya juga mengantongi super tiket berdasarkan pilihan tim pencari bakat. ”Saya pengin jadi pemain dunia kayak Liliyana Natsir. Tapi, saya pengin jadi pemain tunggal putri. Kalau cowok, idola saya itu Jonatan Christie,” katanya.
Bayu Arya Jumadil Qubro (10), dari Lombok Timur, bahkan harus mencoba audisi empat kali sebelum akhirnya merebut super tiket. Orangtuanya membawa Bayu ke Malang, Jawa Timur, setahun lalu untuk bergabung dengan klub bulu tangkis nasional agar bakat Bayu lebih terasah. Bayu ingin menjadi pemain bulu tangkis seperti Anthony Sinisuka Ginting.
”Kalau dia tetap di Lombok, kompetitornya kurang, sehingga kemampuannya akan sulit berkembang,” kata Iraria Purwihanto (58), ayah Bayu.
Gagal itu biasa, semua kakak senior juga pernah merasakan gagal.
Fung Permadi, Manajer Tim Bulu Tangkis PB Djarum, mengatakan, 12 super tiket reguler diberikan untuk pemain U-11 dan U-13 putra dan putri dalam audisi di Karanganyar. Selain itu, juga diberikan tambahan 16 super tiket untuk para pemain U-11 dan U-13 berdasarkan pilihan tim pencari bakat.
Liliyana meminta para pemain yang belum berhasil mendapatkan super tiket tidak berkecil hati dan tetap bersemangat karena masih ada kesempatan mengikuti audisi yang sama tahun depan. Karena itu, mereka harus terus berlatih keras dan memotivasi diri. Sebaliknya, anak-anak yang berhasil meraih super tiket diingatkan jangan berpuas diri. Sebab, ini hanya langkah awal dan masih harus terus berjuang. ”Gagal itu biasa, semua kakak senior (atlet bulu tangkis nasional) juga pernah merasakan gagal,” ujar Liliyana.