Sebanyak 88 penerima Beasiswa Juara mengikuti pengukuhan untuk menyiapkan mereka menghadapi persaingan di masa depan.
Oleh
Didit Putra Erlangga Rahardjo
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Sebanyak 88 pelajar SMA dan mahasiswa tingkat awal mengikuti inaugurasi Beasiswa Juara sebagai puncak dari seleksi yang melibatkan 15.000 pelamar dari seluruh daerah di Indonesia. Pengukuhan yang berlangsung di kawasan Gunung Geulis, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, ini melibatkan Batch 2 dan 3 dari program Beasiswa Juara. Batch 2 diperuntukkan bagi 24 pelajar SMA yang baru masuk kuliah, sementara 64 peserta dari Batch 3 merupakan mahasiswa tingkat awal yang terpilih dari keseluruhan 111 penerima beasiswa yang sama.
Mohamad Ikbal, penanggung jawab dari kegiatan inaugurasi, menyebutkan, 64 orang yang terpilih merupakan penerima dengan prestasi terbaik dari tes akhir yang diselenggarakan harian Kompas bekerja sama dengan Avian Brands. Diselenggarakan sejak tahun lalu, program ini sudah meluluskan 400 orang pelajar dan mahasiswa.
”Beasiswa berbentuk bantuan biaya pendidikan dengan nominal Rp 10 juta dalam dua semester untuk setiap penerima,” kata Ikbal, Sabtu (2/11/2019).
Acara pengukuhan yang dilangsungkan selama tiga hari itu diisi dengan pembekalan serta kegiatan luar ruangan untuk membangun silaturahmi dari penerima yang datang dari sejumlah daerah. Salah satu materi yang diberikan adalah pengembangan pribadi oleh psikolog Ina Liem.
Ina yang juga mengelola layanan jurusanku.com memberikan kiat untuk memahami tipe kepribadian dari peserta berdasarkan hasil tes yang diisi sebelumnya. Pemahaman tersebut diberikan dengan harapan peserta bisa mengenali diri sendiri serta mampu menyusun strategi guna mengembangkan diri untuk masa depan. Pada saat yang sama, wawasan baru itu bisa dimanfaatkan untuk mengenali orang lain demi mengembangkan jejaring sosial.
Materi berikutnya datang dari Departemen Media Sosial Harian Kompas berupa pengenalan potensi media sosial bagi anak muda dan kiat untuk memanfaatkannya demi mempersiapkan masa depan. Pada saat yang sama juga membangun kesadaran untuk berpikir kritis demi menghalau kabar bohong yang merajalela di linimasa.