Kejuaraan Pra PON 2020 akan digunakan atlet pelatnas mematangkan persiapan menuju SEA Games 2019. Forki menargetrkan dua emas dari pesta olahraga bangsa Asia Tenggara itu.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Empat pekan jelang SEA Games 2019 Filipina, karatekan nasional akan mematangkan persiapan dengan mengikuti Pra PON 2020 Papua di Jakarta, 4-6 November. Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) menilai, kejuaraan penting untuk mematangkan mental bertanding sebelum mengikuti SEA Games.
”Kami sudah mengkaji, atlet yang akan mengikuti kompetisi tertentu masih bisa menjalani laga pemanasan minimal sebulan jelang kompetisi. Justru itu penting untuk mematangkan mental bertanding,” ujar Sekretaris Jenderal PB Forki Raja Sapta Ervian di Jakarta, Minggu (3/11/2019).
Forki menyiapkan 17 karatekan pelatnas, terdiri atas 9 putra dan 8 putri. Mereka mengikuti pelatnas SEA Games 2019 sejak April. Mereka akan megikuti 13 nomor pertandingan di SEA Games, terdiri atas 7 nomor putra dan 6 putri.
Pelatnas mengirim mereka ke tiga kejuaraan internasional ditambah pemusatan latihan di Tokyo, Jepang, selama sebulan antara Agustus dan September lalu. Khusus empat karateka yang punya peluang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, mereka menjalani tujuh kejuaraan internasional, termasuk di seri kejuaraan dunia karate.
Empat karateka itu adalah Ahmad Zigi Zaresta Yuda di nomor kata perorangan putra dan Sandy Firmansyah di nomor kumite -75 kilogram putra. Kemudian, Cok Istri Agung Sanistyarani (kumite -55 kg putri) dan Ceyco Georgia (kumite +61 kg putri).
Raja mengatakan, para atlet pelatnas tidak ditargetkan hasil apa pun dalam Pra PON 2020. Posisi mereka di pelatnas tidak akan terganggu, sebab PB Forki berkomitmen, atlet yang berhak masuk pelatnas dan ikut SEA Games 2019 adalah karateka peraih emas pada Kejuaraan Nasional Karate 2019.
”Tetapi, mereka perlu mengeluarkan kemampuan terbaik agar tidak canggung tampil di SEA Games,” katanya.
Ketua Bidang Pertandingan PB Forki sekaligus Sekretaris Panitia Pra PON 2020 Yoyo Satrio Purnomo menuturan, Pra PON diikuti 403 atlet, terdiri atas 227 putra dan 176 putri, dari 32 provinsi. Papua tak mengirim peserta karena berstatus tuan rumah PON, dan Sulawesi Barat tidak mendaftar.
Kejuaraan melombakan 15 nomor yakni kata perorangan putra dan putri, kata beregu putra dan putri, serta 11 nomor kumite yang terdiri dari 6 nomor kumite putra dan 5 putri. Semua pertandingan akan menggunakan sistem/standar kejuaraan Federasi Karate Dunia (WKF).
”Setiap provinsi hanya boleh mengirimkan satu atlet untuk nomor perseorangan dan satu regu untuk nomor beregu. Nantinya, hanya peringkat delapan besar di masing-masing nomor yang lolos ke PON Papua 2020,” tutur Yoyo.
Sisa anggaran
Raja melanjutkan, pihaknya menanti sisa anggaran pelatnas 30 persen yang akan digunakan untuk persiapan akhir atlet sebelum bertolak ke SEA Games 2019. PB Forki sudah menyerahkan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran pelatnas 70 persen sebagai syarat meminta sisa anggaran itu sekitar dua pekan lalu.
”Sekarang, kami sudah banyak nombok sendiri untuk keperluan pelatnas. Apalagi kebutuhan anggaran sangat tinggi, terutama untuk mengirim empat karateka yang punya potensi lolos ke Olimpiade 2020 mengikuti rangkaian seri kejuaraan dunia demi mengejar poin dan memperbaiki peringkat dunia. Untuk itu, kami harap sisa anggaran pelatnas 30 persen itu bisa cair sebelum SEA Games ini,” ujarnya.
Manajer pelatnas karate Jafar Djantang menyampaikan, sisa anggaran pelatnas 30 persen itu dibutuhkan untuk membeli peralatan latihan maupun bertanding, membayar akomodasi maupun konsumsi, hingga honor atlet maupun pelatih. ”Sejauh ini, tidak ada masalah berarti di pelatnas. Namun, kami sangat membutuhkan sisa anggaran pelatnas 30 persen itu agar bisa membeli peralatan baru dan membayar kebutuhan pelatnas sehari-hari,” katanya.
Forki menargetkan minimal dua emas di SEA Games 2019 dari Rifki Ardiansyah Arrosyiid di (kumite -60 kg putra) dan Sanistyarani (kumite -55 kg putri). Kejutan diharapkan dari Ahmad Zigi Zaresta yang turun di kata perseorangan putra. Pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Zigi menyumbang perunggu di nomor tersebut.