Dua pebalap tuan rumah menempati posisi kedua dan ketiga pada etape kedua Tour de Singkarak 2019.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
BUKITTINGGI, KOMPAS - Para pebalap asal Indonesia mulai unjuk gigi pada etape kedua Tour de Singkarak 2019, Minggu (3/11/2019). Dua pebalap Indonesia, Ahmad Yoga Ilham Firdaus dan Novardianto Jamalidin dari Tim PGN berhasil masuk finis pada urutan kedua dan ketiga.
Firdaus menyelesaikan tahapan berjarak 112,2 kilometer itu dengan waktu 2 jam 51 menit 40 detik, disusul Jamalidin 27 detik kemudian. Firdaus tertinggal 27 detik dari Jesse Ewart, pebalap Australia yang memperkuat tim Sapura, yang kembali menjadi pebalap tercepat.
”Lumayan baik hasil hari ini. Awalnya saya tidak menyangka bisa ikut melepaskan diri dari rombongan. Tadi dibantu rekan senior untuk mengatur kondisi,” kata Firdaus, yang pada etape pertama finis pada posisi ke-22.
Para pebalap dilepas dari start di depan kantor Bupati Pasaman menuju finis di Jam Gadang, Bukittingi, Sumatera Barat. Tahapan kedua didominasi lintasan berbukit dengan tikungan tajam, menyediakan dua titik sprint dan dua titik perebutan poin jago tanjakan.
Pelatih PGN Wawan Setyobudi mengaku sangat puas dengan pencapaian anak asuhnya karena bisa menjalankan instruksi dengan baik. Mereka berhasil membaca pergerakan tim Sapura, penguasa sementara turnamen, yang berjuang habis-habisan beberapa kilometer menjelang finis.
Hasil ini mengobati kekecewaan tim PGN pada hari pertama. Jamalidin yang diharapkan bisa finis di kelompok terdepan tidak mampu bersaing. Hal itu tidak lepas dari kondisi pebalap yang kelelahan karena mengikuti acara pembukaan Tour de Singkarak yang sampai larut malam.
”Mudah-mudahan hingga etape terakhir kami bisa mengejar target peringkat lima besar klasifikasi tim dan meraih gelar tim di salah satu etape,” ujar Wawan.
Meskipun dua pebalap PGN berhasil naik podium, posisi pebalap terbaik Indonesia masih dipegang Agung Sahbana dari KFC Cycling Team. Agung masih menguasai jersey merah putih dengan keunggulan 4 detik dari Firdaus.
Dominasi Sapura
Walapun pebalap Indonesia mulai bergairah, Ewart dan tim Sapura tampil dominan dengan memenangi etape dua kali berturut-turut. Dengan hasil itu, dia masih mengenakan jersey kuning pada etape selanjutnya.
Ewart juga masih berada di posisi teratas klasifikasi sprinter terbaik dan menguasai jersey hijau. Namun, dia harus menyerahkan jersey polka dot senbagai pebalap pendaki terbaik pada Marcelo Felipe dari tim 7Eleven Filipina.
“Saya sangat senang dengan hasil ini, tetapi balapan belum selesai. Untuk etape selanjutnya saya berupaya mempertahankan jersey kuning. Tidak masalah kehilangan jersey polka dot, saya fokus ke jersey kuning,” kata Ewart, yang juga menjadi pebalap terbaik pada Tour de Singkarak 2018.
Ewart memimpin klasemen sementara dengan total waktu 5 jam 25 menit 53 detik, disusul rekan setimnya Cristian Raileanu (5 jam 27 menit 2 detik). Chaiyasombat Thanakhan dari Tim Kontinental Thailand berada di posisi ketiga.
Sukses Ewart dan Raileanu itu membawa tim Sapura menguasai kategori beregu. Tim asal Malaysia itu mencatat waktu total 16 jam 28 menit 48 detik. Tim Go For Gold Filipina berada di urutan kedua, diikuti tim PGN pad aposisi ketiga.
Etape kedua diikuti oleh 95 pebalap dari 24 negara yang tergabung dalam 18 tim, berkurang 3 pebalap dari etape sebelumnya. Balapan Tour de Singkarak masih menyisakan 7 etape. Pada etape ketiga, Senin (4/12), pebalap menempuh jarak 129,9 km dari Limapuluh Kota ke Padangpanjang.