Merbabu Masih Ditutup, Pendakian Lawu Dibuka Dua Jalur
›
Merbabu Masih Ditutup,...
Iklan
Merbabu Masih Ditutup, Pendakian Lawu Dibuka Dua Jalur
Semua jalur pendakian di Gunung Merbabu pasca-kebakaran hutan masih ditutup. Sementara dua jalur pendakian Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sudah dibuka.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·3 menit baca
BOYOLALI, KOMPAS — Semua jalur pendakian di Gunung Merbabu pasca-kebakaran hutan masih ditutup untuk memulihkan vegetasi hutan. Sementara itu, dua jalur pendakian Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yaitu jalur Canti Cetho dan Cemoro Kandang, dibuka kembali.
Gunung Merbabu memiliki lima jalur pendakian resmi, yaitu Selo (Boyolali), Cuntel dan Thekelan (Kabupaten Semarang), serta Wekas dan Suwanting (Kabupaten Magelang). Semua jalur pendakian itu ditutup mulai 12 September 2019 setelah terjadi kebakaran yang awalnya diketahui muncul di atas Dusun Malang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang, Rabu (11/9/2019).
Kepala Seksi Wilayah I Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Nurpana Sulaksono mengatakan, kebakaran merusak berbagai jenis tanaman di sabana Gunung Merbau pada ketinggian 2.500-3.100 meter di atas permukaan air laut. Tanaman yang terbakar berupa rumput dan edelweiss jawa.
”Ini baru awal musim hujan. Jadi, biar pulih dulu setelah kebakaran, kalau sudah pulih akan terlihat mana yang jalur pendakian dan mana yang bukan. Kalau sudah pulih, pendaki tetap berjalan di jalur pendakian, tidak berjalan di jalur acak,” kata Nurpana di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (6/11/2019).
Menurut Nurpana, jika jalur pendakian dibuka sebelum vegetasi pulih, dikhawatirkan pendaki berjalan di jalur yang acak sehingga justru tanaman yang terbakar tidak bisa pulih lagi. Saat memasuki musim hujan, sabana akan bisa pulih dengan sendirinya. Ini karena api membakar pada bagian permukaan sehingga memungkinkan adanya suksesi alam.
Berbeda dengan rerumputan yang lebih cepat pulih, edelweiss membutuhkan waktu lebih lama. Untuk pemulihan vegetasi diperkirakan membutuhkan waktu hingga awal atau pertengahan Desember 2019. ”Tahun baru (jalur pendakian) sudah bisa dibuka,” katanya.
Selain untuk pemulihan vegetasi, penutupan jalur pendakian juga untuk menata jalur. Sebagian jalur pendakian tertutup pohon-pohon tumbang akibat puting beliung yang melanda Gunung Merbabu di Kabupaten Magelang.
Pendakian Lawu
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Karanganyar Titis Sri Jawoto mengatakan, jalur pendakian Gunung Lawu sudah dibuka kembali setelah kebakaran di Gunung Lawu dipastikan benar-benar padam. Sebelumnya, penutupan jalur pendakian itu diberlakukan sejak Senin (21/10/2019).
”Jalur Cetho dan Cemoro Kandang sudah kami buka sejak Sabtu (2/11/2019) pagi. Ini setelah kami memastikan kebakaran benar-benar padam sehingga kedua jalur itu aman bagi pendaki,” ujarnya.
Walaupun sudah dibuka, Titis mengingatkan para pendaki harus tetap mewaspadai potensi kebakaran. Meskipun sudah mulai turun hujan, sebagian wilayah Gunung Lawu masih kering. Ini karena hujan belum turun secara merata. Karena itu, tetap ada potensi kebakaran muncul kembali.
Setelah dibuka kembali, jumlah pendaki di Gunung Lawu saat ini belum pulih. Pada kondisi normal, jumlah pendaki mencapai 100-150 per hari saat akhir pekan. Namun, saat ini maksimal hanya 10 orang per hari.
Jalur Cetho dan Cemoro Kandang sudah kami buka sejak Sabtu (2/11/2019) pagi. Ini setelah kami memastikan kebakaran benar-benar padam sehingga kedua jalur itu aman bagi pendaki.