Musim lalu, Manchester City membuat sejarah dengan menjadi tim pertama yang berhasil merebut seluruh gelar domestik di Inggris. Prestasi tersebut membuat City berambisi meraih seluruh gelar yang ada termasuk di Eropa.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
MILAN, KAMIS — Musim lalu, Manchester City membuat sejarah dengan menjadi tim pertama yang berhasil merebut seluruh gelar domestik di Inggris. Prestasi tersebut membuat City berambisi meraih seluruh gelar yang ada termasuk di Eropa pada musim ini. Namun, saat ini ambisi tersebut terhadang oleh badai cedera yang sedang dialami City.
City terancam kehilangan kiper Ederson setelah ia mengalami cedera pada pertandingan Liga Champions Grup C melawan Atalanta di San Siro, Milan, Kamis (7/11/2019) dini hari. Pada pertandingan tersebut, Pep Guardiola mengganti Ederson dengan Claudio Bravo.
Sejauh ini, Guardiola belum mengetahui cedera apa yang didera Ederson. Pada pertandingan tersebut, ia tidak mau mengambil risiko sehingga mengganti Ederson dengan Bravo. ”Saya tidak tahu sekarang. Ini masalah otot. Itu berisiko sehingga kami melepasnya karena dia merasakannya di akhir babak pertama,” ujar Guardiola, seperti dikutip dari situs klub Mancity.com.
Bravo yang masuk menggantikan Ederson juga hanya berlaga selama 36 menit. Ia mendapat kartu merah karena menghadang laju gelandang Atalanta, Josip Ilicic. Bek kanan Kyle Walker pun tiba-tiba menjadi kiper dadakan setelah masuk menggantikan Riyad Mahrez. Walker berhasil menjaga gawang City tak kebobolan lagi sehingga dapat menahan imbang Atalanta dengan skor 1-1.
Cedera Ederson menambah derita City yang sebelumnya kehilangan Aymeric Laporte. Cederanya Laporte membuat City mengalami krisis bek tengah karena mereka hanya tinggal memiliki John Stones dan Nicolas Otamendi di posisi tersebut. Pada jendela transfer musim panas lalu, bek senior Vincent Company memilih kembali ke klub masa kecilnya, RSC Anderlecht.
Sebelum Laporte cedera, City juga telah kehilangan Leroy Sane, Rodri, dan Oleksandr Zinchenko. Cederanya ketiga pemain tersebut cukup berpengaruh pada kekuatan City. Sane merupakan pemain andalan City dalam menyerang, Rodri merupakan kekuatan baru di lini tengah, dan Zinchenko adalah bek kiri muda yang mulai mendapatkan kepercayaan Guardiola.
Jika Ederson mengalami cedera parah dan harus beristirahat, City akan mengalami kerugian besar. Pada Minggu (10/11/2019) pukul 23.30 WIB, City akan menghadapi pemuncak klasemen Liga Inggris, Liverpool, di Anfield.
Kedua tim saat ini berjarak enam poin. Situasi tersebut hampir sama dengan musim lalu. Pada 4 Januari 2019, City bertemu dengan Liverpool di Stadion Etihad. Tertinggal tujuh poin, City tak mau rivalnya tersebut memperoleh poin tambahan. Alhasil, mereka pun menang 2-1 dan pada akhir musim berhasil menjadi juara dengan jarak satu poin.
Perbedaannya, kali ini Liverpool bertindak sebagai tuan rumah dan jika mereka menang, jarak kedua klub akan semakin jauh, yakni 9 poin. Mantan penyerang Inggris, Alan Shearer, mengungkapkan, jika City tertinggal 9 poin, Guardiola akan semakin berat untuk mempertahankan gelarnya.
”Dengan defisit sejauh itu pada pertengahan November, Pep Guardiola akan memiliki gunung yang harus didaki untuk memenangi Liga Inggris,” ujar Shearer.
Situasi kedua klub juga berbanding jauh terbalik. City saat ini sedang mengalami krisis pemain akibat cedera, sedangkan Liverpool sedang dalam kondisi terbaik. Sejak mengalami kekalahan dari City, Liverpool tak terkalahkan dalam 28 pertandingan di Liga Inggris. Bahkan, mereka belum pernah kalah di Anfield dalam pertandingan Liga Inggris sejak April 2017.
Dalam periode tersebut, Liverpool mampu tampil spartan dan mereka beberapa kali memberikan kejutan dengan mencetak gol jelang akhir pertandingan. Shearer pun membandingkan situasi Liverpool saat ini seperti Manchester United ketika masih dilatih Alex Ferguson. Mereka berhasil mencetak gol jelang akhir pertandingan bukan karena kebetulan, tetapi memiliki kemampuan untuk melakukannya.
Dengan melihat ketajaman lini serang Liverpool yang diisi oleh Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino, cederanya Ederson akan membuat lini pertahanan City dalam bahaya besar. Sejauh ini, Ederson selalu mengawal gawang City di Liga Inggris dan Liga Champions. Di dua kompetisi tersebut, rata-rata Ederson membuat penyelamatan sebanyak 2,4 kali dan berhasil menjaga gawangnya tidak kebobolan delapan kali.
City sesungguhnya masih memiliki penjaga gawang cadangan, yakni Bravo dan Scott Carson. Namun, melihat penampilan Bravo pada pertandingan melawan Atalanta, City harus berhati-hati. Mereka tidak mungkin mengandalkan Walker untuk menahan agresivitas Salah, Mane, dan Firmino yang sejauh ini telah mencetak 14 gol di Liga Inggris atau rata-rata 1,2 gol di setiap pertandingan. (REUTERS/AFP)