Presiden mengingatkan elite Golkar untuk menjaga soliditas jelang munas partai. Sementara itu, elite yang berpotensi berkompetisi menegaskan akan mengutamakan persatuan partai.
Oleh
Dhanang David / Agnes Theodora Wolkh Wagunu
·4 menit baca
Presiden mengingatkan elite Golkar untuk menjaga soliditas jelang munas partai. Sementara itu, elite yang berpotensi berkompetisi menegaskan akan mengutamakan persatuan partai.
JAKARTA, KOMPAS— Presiden Joko Widodo mengingatkan agar Partai Golkar bisa menghindari konflik internal partai menjelang musyawarah nasional yang akan dilaksanakan pada awal Desember 2019. Elite Partai Golkar yang berada di pemerintahan juga diingatkan untuk menjaga kinerja di tengah gejolak ekonomi global.
Menanggapi imbauan Presiden Jokowi yang disampaikan dalam puncak perayaan HUT Ke-55 Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019) malam, elite Golkar memastikan akan menjaga kondusifitas internal partai. Kendati kontestasi pemilihan ketua umum Partai Golkar berpotensi menghangat, persatuan partai akan dikedepankan.
Presiden Jokowi dalam pidatonya juga mengingatkan, soliditas Partai Golkar penting karena partai itu sudah menjadi tulang punggung kekuatan pemerintah. ”Jadi, misalnya ada sedikit guncangan pada Partai Golkar, pemerintah juga ikut sedikit terguncang. Oleh karena itu, soliditas dan komitmen harus dijaga,” katanya.
Saya yakin Golkar ke depan akan terus melejit karena ketuanya (Airlangga) top.
Menjelang munas yang akan digelar pada awal Desember 2019, kondisi internal partai ini kembali menghangat setelah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo diusung kembali menjadi calon ketua umum, bersaing dengan petahana Airlangga Hartarto.
Presiden Jokowi mengatakan, saat ini elite Partai Golkar telah mendapat jabatan yang strategis dalam kabinet ataupun di lembaga negara lainnya. Oleh karena itu, ia berharap para elite Golkar bisa menjaga kinerjanya di dalam pemerintahan. ”Saya yakin Golkar ke depan akan terus melejit karena ketuanya (Airlangga) top. Memang top, karena ia Menko Perekonomian. Jabatan yang sangat strategis saat ini dalam hal apa pun,” kata Presiden.
Presiden menuturkan, saat pertemuan Puncak ASEAN beberapa pekan lalu, hampir semua pemimpin negara mengeluhkan gejolak ekonomi global yang sedang melanda negara-negara di dunia. Oleh karena itu, untuk mempertahankan stabilitas ekonomi negara, bukanlah hal yang mudah dan menjadi tugas berat Menko Perekonomian.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, jika ada riak-riak kecil dalam munas nanti, kondisi tersebut merupakan hal yang wajar. Munas ini menjadi forum tertinggi partai yang akan diikuti oleh segenap kader Golkar dari seluruh Tanah Air.
”Seluruh komponen Partai Golkar sudah bertekad menjadikan munas ini sebagai momentum persatuan yang hangat dan bersahabat. Barangkali dalam munas nanti akan terjadi dinamika dan riak-riak kecil, tetapi semua itu adalah bagian dari tradisi demokrasi yang justru membesarkan Partai Golkar,” tuturnya.
Secara terpisah, Bambang Soesatyo menekankan, guncangan dalam perhelatan munas merupakan hal yang biasa terjadi. Namun, senada dengan pesan Presiden, Bambang beranggapan, kontestasi sebaiknya tidak sampai memunculkan perpecahan di tubuh partai.
Harus ada pihak yang mengalah agar kontestasi tidak terlalu tajam.
Menurut Bambang, perhelatan munas jangan membenturkan dua kelompok yang sama- sama kuat. Oleh karena itu, kata Bambang, ketika nanti calon- calon ketua umum sudah ditetapkan dan peta kekuatan mulai terbaca, harus ada pihak yang mengalah agar kontestasi tidak terlalu tajam.
Bambang, yang saat ini menjadi salah satu figur kuat yang disebut-sebut akan masuk bursa calon ketua umum, mengatakan, ia belum memutuskan maju berkontestasi atau tidak. ”Sangat tergantung dukungan daerah. Yang punya suara itu daerah, tetapi seyogianya saya juga punya tanggung jawab untuk menjaga suasana di partai tetap kondusif,” katanya.
Presiden sindir Paloh
Puncak perayaan HUT Golkar juga dihadiri Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain itu, beberapa petinggi parpol juga turut hadir, di antaranya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PSI Grace Natalie, serta Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Dalam pidatonya, Presiden menyindir kemesraan Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman yang bertemu beberapa waktu lalu. Ia mengingatkan, saat ini Nasdem masih berada dalam koalisi pemerintah.
”Kalau saya lihat, wajah Bang Surya hari ini lebih cerah daripada biasanya, apalagi setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak Sohibul Iman. Saya tidak tahu maknanya apa. Namun, rangkulannya tidak seperti biasanya. Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat seperti ia merangkul Pak Sohibul Iman,” kata Presiden.
Kami tetap gembira menerima respons humoris dari Pak Jokowi.
Seusai acara, Surya Paloh menjelaskan bahwa Jokowi memiliki selera humor yang tinggi. Menurut ia, komunikasi di antara petinggi parpol merupakan hal yang wajar dan perlu dilakukan. ”Kami tetap gembira menerima respons humoris dari Pak Jokowi. Hubungan politik itu perlu kita jaga dengan semua pihak yang ada dalam koalisi pemerintah ataupun di luar koalisi,” ujar Surya Paloh.
Surya Paloh menampik telah bermanuver terlalu jauh setelah pertemuannya dengan Sohibul. Menurut Surya Paloh, segala pikiran negatif harus dibuang jauh-jauh.