Pendakian Gunung Ijen diminta di luar radius 1 kilometer dari Kawah Ijen. Sehari buka, pesanan pendakian Rinjani datang dari Inggris, Perancis, Jerman, dan AS.
Pendakian Gunung Ijen diminta di luar radius 1 kilometer dari Kawah Ijen. Sehari buka, pesanan pendakian Rinjani datang dari Inggris, Perancis, Jerman, dan AS.
BANYUWANGI, KOMPAS - Setelah ditutup 18 hari karena kebakaran hutan dan lahan serta angin kencang, jalur pendakian Gunung Ijen di Banyuwang, Jawa Timur, kembali dibuka, Kamis (7/11/2019). Sehari sebelumnya, jalur pendakian di Gunung Rinjani, NTB, juga dibuka.
Pembukaan jalur pendakian itu jadi angin segar bagi pegiat wisata alam di kedua lokasi favorit wisatawan domestik dan mancanegara itu. Selama ditutup, potensi perputaran uang yang hilang diperkirakan Rp 2 miliar per hari di Ijen.
”Berdasarkan survei kami, jalur pendakian sudah aman dilintasi para pendaki,” kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur Nandang Prihadi, Rabu kemarin. Jalur pendakian dibersihkan dari ranting dan batang pohon roboh. Pembukaan jalur pendakian Ijen juga didasarkan pada berakhirnya masa tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan di Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tidak memperpanjang masa tanggap darurat yang berakhir Senin (4/11).
”Kami sepakat tidak memperpanjang masa tanggap darurat. Titik api, sumber api, dan kepulan asap sudah tidak ada,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharram.
Berdasarkan survei kami, jalur pendakian sudah aman dilintasi para pendaki.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Yanuarto Bramuda, pendakian ke Gunung Ijen merupakan primadona wisatawan saat berkunjung ke Banyuwangi, terutama bagi wisatawan mancanegara. Mereka mengincar fenomena api biru yang dikabarkan hanya ada dua di dunia, salah satunya di Eslandia.
Dalam surat edarannya, BBKSDA Jatim mengimbau agar pengunjung Taman Wisata Alam Kawah Ijen tidak mendekati kawah hingga radius 1 kilometer. Pengunjung juga diajak mencegah bencana, dalam hal ini kebakaran hutan, gas beracun, dan kecelakaan lain.
Penutupan jalur pendakian yang berdampak pada ribuan orang itu membuka mata Pemkab Banyuwangi agar tak terlalu bersandar pada Ijen. Kini, Banyuwangi mencoba strategi promosi baru, yaitu Wisata Banyuwangi Geopark Nasional.
Gunung Ijen tidak berdiri sebagai satu destinasi sendiri, tetapi bagian dari Geopark bersama sejumlah destinasi, antara lain Pulau Merah, Taman Nasional Alaspurwo, Teluk Pangpang, Situs Umpak Songo, dan Situs Kawitan. ”Peristiwa kemarin jadi pelajaran penting bagi kami,” kata Bramuda.
Rinjani menggeliat
Kemarin, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani kembali membuka pendakian gunung di NTB itu. Jalur ditutup sejak 20 Oktober 2019 karena gunung api setinggi 3.726 meter di atas permukaan laut itu dilanda kebakaran. Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Dedy Asriady, pembukaan jalur pendakian berdasarkan rapat pembahasan survei jalur pendakian Senaru dan Sembalun setelah kebakaran, Selasa lalu.
Peserta rapat sepakat pembukaan semua jalur pendakian resmi, yakni Jalur Senaru di Lombok Utara, Jalur Sembalun dan Jalur Timbanuh di Lombok Timur, dan Jalur Aik Berik di Lombok Tengah. Pendakian hanya boleh hingga pelawangan, belum sampai puncak dan Danau Segara Anak.
Tamu empat grup (3-6 orang per grup) dari Inggris dijadwalkan mendaki Selasa depan.
Meski begitu, pemandu, penyelenggara pendakian, warga, dan penyalur aneka jenis sayuran menyambut baik pembukaan jalur pendakian itu. Pariwisata kembali menggeliat. Sebelumnya, tak sedikit wisatawan asing membatalkan rencana perjalanan karena penutupan jalur pendakian. Sejumlah uang muka pun harus dikembalikan pihak hotel, penginapan, atau biro perjalanan.
Demi menjamin pendakian aman, nyaman, dan bertanggung jawab, pelaku wisata diminta memastikan pendakian sesuai prosedur standar operasi. Selain itu, pelaku wisata dan pengunjung diminta mendaftar melalui eRinjani di laman eRinjani.id atau diunduh melalui aplikasi berbasis Android. ”Kami juga minta pendakian didampingi pemandu gunung yang legal dan melalui jasa trekking organizer yang punya izin usaha penyediaan jasa wisata alam,” kata Dedy.
Sehari dibuka, pesanan pendakian langsung muncul. ”Tamu empat grup (3-6 orang per grup) dari Inggris dijadwalkan mendaki Selasa depan. Bahkan, pada musim pendakian April 2020, 70 tamu dari Inggris, Jerman, Amerika Serikat, dan Perancis sudah mendaftar,” kata Sukatni, Ketua Rinjani Women Adventure.