Karateka Pelatnas Dominasi Kejuaraan Nasional Pra-PON 2019
›
Karateka Pelatnas Dominasi...
Iklan
Karateka Pelatnas Dominasi Kejuaraan Nasional Pra-PON 2019
Dari 17 karateka anggota program pemusatan latihan nasional atau pelatnas, 16 orang di antaranya lolos dari seleksi ketat pada Kejuaraan Nasional Pra-PON 2019.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Mayoritas karateka yang sedang menjalani pemusatan latihan nasional untuk SEA Games Filipina 2019 berhasil merebut tiket ke PON Papua 2020. Dari 17 karateka anggota pelatnas, 16 orang di antaranya lolos dari seleksi ketat pada Kejuaraan Nasional Pra-PON 2019 di Hall Basket Senayan Jakarta, yang berakhir Rabu (6/11/2019).
Satu-satunya karateka pelatnas yang tidak lolos ke Papua adalah Rifki Ardiansyah Arrosyiid asal Jawa Timur. Karateka peraih medali emas Asian Games Jakarta 2018 tersebut gagal merebut tiket PON 2020 Papua setelah dikalahkan Kadek Krisna Dwi Antara asal Bali pada babak utama. Pada kesempatan kedua, Rifki kalah hantai atau kalah agresif dari karateka Sulawesi Tenggara, Nyondris Puamalo.
Selain Rifki, semua karateka pelatnas menunjukkan performa terbaik. Ahmad Zigi Zaresta Yuda asal Nusa Tenggara mampu menjadi yang terbaik di nomor kata perorangan putra. Begitu juga Sandy Firmansyah asal Jawa Barat yang menjadi juara di kumite kelas -75 kilogram (kg) putra dan diikuti Cokorda Istri Agung Sanistyarani dari Bali (kumite -55 kg putri), serta Ceyco Georgia asal DKI Jakarta (kumite -68 kg putri).
Daniel Hutapea asal Sumatera Utara menjadi juara pada kumite +84 kg putra. Tebing Hutapea asal DKI Jakarta juga menjuarai kumite -67 kg putra. Sebagian karateka pelatnas lainnya tidak merebut peringkat pertama, tetapi masuk dalam delapan besar di kelasnya sehingga mereka tetap lolos ke PON 2020 Papua.
“Pada Kejurnas Pra-PON 2019 ini, target kami bukan mengharuskan mereka berada peringkat satu. Namun, banyak atlet pelatnas ada di peringkat satu. Yang penting mereka mampu menjaga ritme di pelatnas sehingga tetap siap di SEA Games yang tinggal tersisa 25 hari lagi,” ujar Sekretaris Jenderal PB FORKI Raja Sapta Ervian, Kamis (7/11/2019) di Jakarta.
Menurut Raja Sapta, saat ini kondisi pelatnas masuk pada fase prakompetisi. Raja Sapta berharap kondisi semangat bertanding yang tinggi bisa dipertahankan sampai SEA Games.
“Dalam waktu 25 hari ini mereka mungkin memerlukan perlakuan khusus atau sedikit pemulihan, tetapi secara keseluruhan tidak ada yang masalah yang terlau berat. Dalam pertandingan, benturan-benturan itu biasa karena mereka dilatih untuk itu,” kata Raja Sapta.
Secara keseluruhan, tuan rumah DKI Jakarta mengoleksi 4 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu pada ajang tersebut. Jawa Barat berada di posisi kedua dengan 3 emas, 1 perak, dan 5 perunggu dan diikuti Sulawesi Selatan dengan 2 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
”Dari 19 karateka asal DKI yang ikut pada Pra-PON ini, yang lolos ke Papua 14 orang. Kami juga bangga bisa menyelenggarakan event dengan maksimal,” ujar Ketua Umum Forki Provinsi DKI Jakarta Meitra Mivida, yang juga Ketua Pelaksana Kejuaraan Pra-PON 2019