Ada Perbaikan, Penerbangan dari Samarinda Dialihkan ke Balikpapan
›
Ada Perbaikan, Penerbangan...
Iklan
Ada Perbaikan, Penerbangan dari Samarinda Dialihkan ke Balikpapan
Kegiatan operasional Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur akan ditutup sementara karena adanya perbaikan landasan pacu dan pemasangan lampu landasan terbang.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS - Kegiatan operasional Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur akan ditutup sementara karena adanya perbaikan landasan pacu dan pemasangan lampu landasan terbang. Sebanyak delapan maskapai penerbangan akan dialihkan ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi mengatakan, kegiatan operasional bandara akan ditutup selama 25 hari, yakni sejak Rabu (20/11/2019) hingga Minggu (15/12/2019). Ia mengatakan, penumpang yang sudah memesan tiket pada tanggal tersebut akan difasilitasi untuk pemindahan penerbangan ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.
"Ada 48 penerbangan dalam sehari di APT Pranoto. Adanya pemindahan penerbangan ke Balikpapan, Angkasa Pura akan membantu (penumpang dalam) pemindahan ini,” kata Dodi, Jumat (8/11/2019).
Ada 48 penerbangan dalam sehari di APT Pranoto. Adanya pemindahan penerbangan ke Balikpapan, Angkasa Pura akan membantu (penumpang dalam) pemindahan ini
Ia mengatakan, penumpang yang sudah membeli tiket akan diinfokan melalui pesan singkat oleh maskapai penerbangan. Jika penumpang meminta pengembalian dana, pihak maskapai juga bisa memfasilitasi hal tersebut.
Penutupan operasional sementara ini membuat penumpang di Samarinda harus menempuh jarak sekitar 120 kilometer menuju Balikpapan. Sejak beroperasi setahun yang lalu, beberapa perbaikan kerap dilakukan pihak bandara. Pada perbaikan tahun ini, total biaya yang dikeluarkan Rp 15 milliar yang bersumber dari APBN dan APBD.
Perbaikan di bagian jalan penghubung antara landas pacu dengan pelataran pesawat mengeluarkan biaya Rp 3 milliar. Pemasangan lampu di landasan pacu akan membutuhkan dana Rp 12 milliar.
Kepala Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim Syafranuddin mengatakan, berbagai peningkatan kualitas di bandara ini diharapkan membuat penerbangan ke Samarinda semakin nyaman. Perbaikan itu juga merupakan tindak lanjut dari rekomendasi teknis Direktorat Bandar Udara dan Tim Panel Ahli Bandara Kementerian Perhubungan.
"Rekomendasi itu diberikan karena ada landasan yang mengalami kerusakan akibat tingginya beban lintas pesawat yang melebihi kapasitas perencanaan awal bandara," kata Syafranuddin.
Pengerjaan perbaikan landasan dan pemasangan lampu ini akan dilakukan paralel 24 jam sehingga pada 16 Desember mendatang aktivitas di bandara diharapkan bisa berjalan kembali. Perbaikan ini juga diharapkan membuat penerbangan dari dan ke Samarinda tidak terganggu kabut kiriman kebakaran hutan dari daerah lain.
Saat kebakaran hutan di beberapa provinsi di Kalimantan, penerbangan dari dan ke Samarinda tidak dapat dilakukan. Selain itu, pendaratan di pagi hari kerap tidak dapat dilakukan karena terhalang kabut alami. Syafranuddin berharap, pemasangan lampu di landasan pacu ini membuat penerbangan ke ibu kota Provinsi Kalimantan Timur itu tak terganggu di pagi hari.