MANCHESTER, JUMAT — Kepergian penyerang Manchester United Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez ke Inter Milan menjadi berkah bagi Mason Greenwood, pemuda 18 tahun, didikan akademi Manchester United. Ia membalas kepercayaan Ole Gunnar Solskjaer dengan membawa “Setan Merah” lolos ke babak gugur Liga Europa atau 32 besar.
Pada pertandingan Liga Europa Grup L melawan FK Partizan di Old Trafford, Manchester, Jumat (8/11/2019) dini hari, Greenwood tampil menawan dengan mencetak satu gol dan satu asis. Golnya di menit ke-21 membuka asa rekan-rekannya yang kesulitan membongkar pertahanan Partizan.
Ia sangat tenang ketika berada di kotak penalti Partizan. Ketika mendapat bola, Greenwood tidak langsung menembak dengan keras ke arah gawang. Ia memilih mengontrol bola dan mengecoh bek kiri Partizan, Slobodan Urosevic.
Ketika kiper Vladimir Stojkovic bergerak ke arah kanan, Greenwood menempatkan bola di sisi kiri.
Solskjaer pun memuji ketenangan yang dimiliki Greenwood, khususnya dalam mengecoh Stojkovic yang memiliki banyak pengalaman.
“Mason menunjukkan ketenangan yang luar biasa. Kiper tersebut mengambil jalan yang salah dan dia hanya bisa berubah pikiran. Saya sangat senang dengan itu,” ujar Solskjaer seperti dikutip dari situs klub Manutd.com.
Menurut Solskjaer, Greenwood memiliki kecerdasan dan kecepatan yang tinggi meskipun masih sangat muda. Kedua kemampuan tersebut menjadi modal besar baginya untuk menjadi pemain besar di masa depan.
Selain berhasil mencetak gol, Greenwood juga membantu Anthony Martial saat mencetak gol kedua MU. Atas permainan Greenwood yang menawan, MU pun memilihnya sebagai pemain terbaik pada pertandingan tersebut.
Teknik individu dan kedewasaannya seperti tidak memperlihatkan bahwa umurnya masih sangat muda. Ia berhasil menjadi momok bagi lini pertahanan Partizan khususnya di sisi kiri.
Greenwood memiliki naluri mencetak gol yang sangat tinggi. Pada musim lalu, ia berhasil mencetak 26 gol dan 8 asis untuk Manchester United di berbagai pertandingan level usia muda.
Mantan bek Manchester United Wes Brown pun menyebut Greendwood memiliki bakat alam yang besar dalam mencetak gol. Ia mampu memanfaatkan segala peluang yang ia miliki.
“Dia adalah salah satu (penyerang) terbaik yang pernah saya lihat. Anda dapat melihat dia memiliki bakat alami. Semakin banyak peluang yang ia dapat, maka semakin banyak gol yang akan dia cetak,” ujar Brown.
Ucapan Brown cukup masuk akal. Ketika Greenwood diberikan kepercayaan sebagai pemain utama, ia mampu membalasnya dengan mencetak gol. Dari tiga pertandingan yang ia mainkan di Liga Europa, Greenwood mengemas dua gol dan satu asis. Catatannya lebih bagus daripada dua penyerang MU lainnya, Martial dan Marcus Rashford.
Melihat perkembangan Greenwood dari tahun ke tahun, tak heran pada 19 Oktober lalu ketika ia berusia 18 tahun, MU pun langsung memberikannya kontrak profesional selama empat tahun. Adapun pemain kelahiran Bradford, Inggris tersebut telah berada di akademi MU sejak berusia tujuh tahun.
Kontrak tersebut menjadi berkah bagi Greenwood yang merupakan penggemar MU sejak kecil. Ia pun akan berusaha memberikan yang terbaik karena penampilannya mewakili kualitas dari akademi MU yang telah banyak menghasilkan pemain kelas dunia seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, David Beckham, Gary Neville, dan Wes Brown.
“Saya tahu bahwa ketika saya bermain untuk klub ini, saya mewakili seluruh akademi. Saya ingin membalas kepercayaan dari pelatih saya dengan penampilan di lapangan,” ujar Greenwood.
Melihat Solskjaer yang lebih sering mempercayainya bermain di luar kompetisi Liga Inggris, Greenwood memiliki peluang untuk terus menunjukkan kualitasnya. Apalagi, MU telah dipastikan lolos ke babak gugur atau 32 besar bersama dengan Sevilla, Basel, Celtic, dan Espanyol.
Selain di Liga Europa, Greenwood bisa menjadi solusi bagi lini serang MU yang musim ini kesulitan mencetak gol. Sejauh ini, mereka baru mencetak 13 gol dan terdampar di peringkat ke-10 Liga Inggris. (REUTERS/AFP)