› Jamu ”Simbok-simbok” untuk... Iklan Jamu ”Simbok-simbok” untuk Milenial Target pasar jamu tersebut adalah kaum milenial, untuk itu kemasannya dibuat menarik. Audio Berita OlehKRISTI UTAMI · 0 menit baca TEKS KOMPAS/KRISTI UTAMI Pengusaha jamu di Desa Simbangdesa, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sedang menunjukkan jamu kunyit asam, Jumat (8/11/2019). Sebagian ibu rumah tangga di desa tersebut diberdayakan sebagai pembuat jamu.KOMPAS/KRISTI UTAMI Salah satu ibu rumah tangga sedang membuat jamu, Jumat (8/11/2019), di Desa Sembangdesa, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jateng. Target pasar jamu tersebut adalah kaum milenial, untuk itu kemasannya dibuat menarik dan pemasarannya dilakukan secara daring menggunakan media sosial.KOMPAS/KRISTI UTAMI Pembuat jamu di Desa Simbangdesa, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sedang menuangkan jamu kunyit asam ke dalam gelas, Jumat (8/11/2019). Jamu tersebut diberi merek Jamoe Simbok karena dibuat oleh ibu-ibu yang dalam bahasa Jawa disebut simbok-simbok. KOMPAS/KRISTI UTAMI Di Desa Simbangdesa, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, para ibu rumah tangga diberdayakan untuk membuat jamu. Pada Jumat (8/11/2019), para ibu berkumpul di rumah salah satu warga untuk membuat jamu bersama-sama. Omzet penjualan jamu di tempat tersebut Rp 500.000 per hari.KOMPAS/KRISTI UTAMI Pembuat jamu sedang menunjukkan bahan-bahan pembuatan jamu, Jumat (8/11/2019), di Desa Sembangdesa, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Jamu yang dihasilkan oleh ibu-ibu di desa tersebut dibuat dengan dominasi cita rasa manis tanpa mengurangi khasiatnya. Hal tersebut untuk menghapus stigma bahwa jamu itu pahit.KOMPAS/KRISTI UTAMI Ibu-ibu di Desa Simbangdesa, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sedang mengemas jamu, Jumat (8/11/2019). Selain untuk mendongkrak perekonomian para ibu, para ibu ini juga ingin memopulerkan kembali tradisi minum jamu di kalangan milenial. Editor:agusmustain Bagikan batang jateng jamu jamu batang jamu tradisional