Pelaku pembunuhan terhadap seorang perempuan bernama Rieke Andrianti (43) di Rusun Griya Tipar Cakung, Cakung, Jakarta Timur, ditangkap aparat kepolisian pada Sabtu (9/11/2019).
Oleh
Stefanus Ato
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pelaku pembunuhan terhadap seorang perempuan bernama Rieke Andrianti (43) di Rusun Griya Tipar Cakung, Cakung, Jakarta Timur, ditangkap aparat kepolisian pada Sabtu (9/11/2019). Pelaku pembunuhan merupakan orang yang mengetahui keseharian korban.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Hery Purnomo mengatakan, pelaku pembunuhan sudah ditangkap. Pelaku merupakan orang dekat yang mengetahui keseharian korban.
”Inisial pelaku J. Tadi penangkapan dilakukan gabungan dengan Polda Metro Jaya. Pelaku orang yang mengetahui keseharian korban. Pelaku itu tetangga korban,” kata Hery saat dihubungi pada Sabtu (9/11/2019) di Jakarta.
Herry belum menjelaskan motif dan kronologi pembunuhan karena pelaku masih dalam proses pemeriksaan. Dia memastikan, kasus ini akan segera dirilis di Polda Metro Jaya besok.
Tidak terpantau
Meski pelaku sudah ditangkap, cara pelaku masuk ke rumah korban masih menyisakan tanda tanya. Sebab, pada kamera pemantau yang menyorot tepat ke depan pintu rumah korban, tidak ditemukan rekaman ada pihak lain yang masuk ke rumah itu sebelum pembunuhan terjadi pada Jumat (8/11/2019) dini hari.
Padahal, kamera pemantau itu dipasang di salah satu beranda rumah tetangga Rieke dan menyorot persis ke pintu kamar korban. Artinya, segala aktivitas yang terjadi di depan rumah itu seharusnya bisa terekam.
Magdalena (51), salah satu tetangga korban, mengatakan, pihaknya baru mengetahui korban sudah tidak bernyawa pada Jumat sekitar pukul 20.00. Saat itu, seorang kerabat korban yang setiap hari sama-sama bekerja sebagai tukang ojek daring curiga lantaran korban tidak ada kabar selama hampir satu hari.
”Karena tidak ada kabar, salah satu temannya ke sini untuk cek keberadaannya. Nah, ketika itu Rieke dipanggil berkali-kali juga tidak ada suara,” katanya, Sabtu di Cakung, Jakarta Timur.
Magdalena menambahkan, saat itu pintu rumah korban dalam keadaan terkunci dari dalam. Jasad korban baru bisa dievakuasi saat salah satu anaknya membuka pintu dari dalam setelah memanjat melalui jendela.
Cara pelaku masuk ke rumah korban masih menyisakan tanda tanya. Sebab, pada kamera pemantau yang menyorot tepat ke depan pintu rumah korban tidak ditemukan rekaman ada pihak lain yang masuk ke rumah itu sebelum pembunuhan terjadi.
Ketika pintu dibuka, ujar Magdalena, korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi tubuh berlumur darah dan ditutup menggunakan karpet merah. Di sekujur tubuh korban juga terdapat banyak luka tusukan hingga luka sayatan yang diduga dari benda tajam.
”Korban dalam keadaan tanpa busana dan telentang di atas tempat tidur. Hanya memakai pakaian dalam,” ujarnya.
Korban diketahui selama ini tinggal sendiri karena telah bercerai dengan suaminya. Dia juga tinggal terpisah dengan anak-anaknya.
Jejak tangan
Meski tak ada jejak yang ditinggalkan pelaku di bagian depan rumah, ada jejak tangan bekas orang memanjat dari bagian belakang rusun itu. Jejak tangan tersebut baru disadari warga pada Sabtu pagi.
”Tembok ini bersih. Jejak tangan ini masih baru. Kemarin polisi sempat periksa jejak ini,” kata Magdalena.
Letak unit korban tinggal berada di Blok J di lantai lima. Setiap rusun itu dilengkapi dua jendela.
”Jendelanya ada dua, tetapi hanya satu yang dipasang terali. Nah, yang ada terali itu jendela dapur. Kalau jendela untuk masuk ke rumah dari belakang tidak pakai terali,” ujar salah satu petugas keamanan rusun itu.