Seluruh Pengurus Provinsi Sepakat Paloh Pimpin Kembali Nasdem
›
Seluruh Pengurus Provinsi...
Iklan
Seluruh Pengurus Provinsi Sepakat Paloh Pimpin Kembali Nasdem
Seluruh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem dari 34 provinsi telah menyepakati Surya Paloh untuk menjabat kembali sebagai ketua umum. Pengesahan Paloh masih harus melalui pertimbangan Majelis Tinggi Partai Nasdem.
Oleh
satrio pangarso wisanggeni/i gusti agung bagus angga
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seluruh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem dari 34 provinsi telah menyepakati Surya Paloh untuk menjabat kembali sebagai ketua umum. Pengesahan Paloh masih harus melalui pertimbangan Majelis Tinggi Partai Nasdem. Meski demikian, hampir pasti Paloh akan memimpin kembali partai tersebut.
Hal ini disampaikan tim Organizing Committee (Panitia Penyelenggara) Kongres II Partai Nasdem pada Sabtu (9/11/2019) sore di Jakarta. Melalui sidang pleno yang digelar sejak Sabtu pagi, seluruh pandangan umum dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem telah dibacakan.
Menindaklanjuti pandangan dari pengurus tingkat provinsi tersebut, Steering Committee Kongres II Partai Nasdem telah menerima usulan tersebut dan menyerahkan kepada Majelis Tinggi Partai Nasdem.
Rapat pengambilan keputusan Majelis Tinggi dijadwalkan untuk digelar pada Minggu, 10 November, atau hari ketiga kongres, di JIExpo Kemayoran Jakarta.
”Hari ini 34 DPW hanya mengusulkan satu nama. Pertimbangannya adalah kinerja sangat berhasil karena dua kali memenangi pilpres, bahkan penambahan kursi di parlemen. Lalu, pilkada yang dilakukan juga sukses. Karena itu, DPW mengusulkan kembali Pak Surya Paloh untuk periode 2019-2024,” kata Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate.
Paloh belum bersedia berkomentar mengenai pandangan dari pengurus partai tingkat provinsi tersebut. ”Kita lihat apakah ada perubahan lagi, baru kita kasih komentar. Kan, dinamika begitu cepat,” katanya.
Ketua DPP Partai Nasdem Irma Chaniago mengatakan, penunjukan Surya Paloh sebagai ketua umum secara aklamasi hampir pasti akan terjadi. ”Insya Allah. Kami di Partai Nasdem masih membutuhkan beliau untuk memimpin partai ini ke depan,” ucapnya.
Menilik raihan Nasdem dalam dua pemilu yang diikuti, Paloh berhasil memimpin Nasdem menjadi salah satu partai terbesar di Indonesia.
Pada Pemilu 2019, Nasdem menjadi partai dengan peningkatan suara terbesar. Nasdem meraih sekitar 12,6 juta suara atau naik lebih dari 9 persen dibandingkan dengan Pemilu 2014.
Penguasaan kursi Nasdem di parlemen pun meningkat drastis, dari 36 kursi naik 64 persen menjadi 59 kursi.
Jumlah ini mengantarkan Nasdem menjadi partai keempat terbesar di DPR, melampaui sejumlah partai yang lebih tua usianya: Partai Kebangkitan Bangsa (58 kursi), Demokrat (54), Partai Keadilan Sejahtera (50), Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan (19). Nasdem pun memiliki kursi pimpinan DPR untuk pertama kalinya, yang dipegang oleh Rachmat Gobel.
Fenomena Paloh-Nasdem ini menunjukkan tren politik yang semakin berorientasi pada politik patronase.
Pengajar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, dan Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya sepakat bahwa faktor ketokohan menjadi andalan utama sejumlah partai dalam memperoleh suara.
”Jadi, di sini ada dilema. Ketika melakukan regenerasi, partai justru menghadapi situasi sulit, apakah bisa mempertahankan status dan perolehan suaranya? Di sisi lain, justru ada partai yang terus-menerus mengandalkan tokoh tua yang sama, tetapi elektabilitasnya selalu terjamin,” tutur Adi.