Kepolisian Daerah Sumatera Utara masih mengejar tiga tersangka pembunuh Maraden Sianipar (55) dan Maratua P Siregar (42) di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kepolisian Daerah Sumatera Utara masih mengejar tiga tersangka pembunuh Maraden Sianipar (55) dan Maratua P Siregar (42) di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Polisi sebelumnya telah menangkap otak pembunuhan, seorang pengusaha sawit, dan empat orang suruhannya. Pembunuhan terjadi karena konflik lahan garapan.
”Kami masih terus mengejar tiga tersangka lainnya, yakni JS (20), Rk (20), dan HS (38). Ketiganya berperan sebagai eksekutor,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Komisaris Besar Andi Rian, Sabtu (9/11/2019).
Ia menuturkan, pembunuhan itu dilakukan oleh delapan orang. Otak pembunuhan adalah WP alias Harry (40), pemilik perusahaan perkebunan sawit PT Sei Ali Berombang/Koperasi Serba Usaha (KSU) Amalia yang mengelola kawasan hutan. Harry terlibat konflik dengan Maraden dan Maratua terkait lahan garapan.
Kedua korban sebelumnya dilaporkan hilang pada Selasa, 29 Oktober. Sebelum dinyatakan hilang, mereka meminjam sepeda motor milik saksi Burhan Nasution untuk berangkat ke ladang mereka melewati kebun sawit KSU Amalia.
Setelah dicari, polisi menemukan keduanya tewas di selokan di areal perkebunan KSU Amalia. Maraden ditemukan pada 30 Oktober, sedangkan Maratua ditemukan esok harinya. Di kepala, badan, lengan, dada, perut, dan punggung korban ditemukan luka sabetan senjata tajam.
Andi mengatakan, Harry menyuruh tujuh pekerja di perusahaannya untuk menghabisi nyawa kedua korban. Harry dan empat orang suruhannya telah ditangkap di sejumlah kabupaten di Sumut.
Tersangka VS alias Revi (49) dan SH alias Tati (50) ditangkap masing-masing di rumahnya di Labuhan Batu. DS (40) ditangkap di rumah saudaranya di Kabupaten Humbang Hasundutan. Polisi pun menangkap JKH di kamar kosnya di Karo.
”Pemeriksaan terhadap para pelaku lapangan pun membuktikan bahwa otak pembunuhan itu adalah Harry. Kami pun langsung menangkapnya di Medan,” kata Andi.
Pemeriksaan terhadap para pelaku lapangan pun membuktikan bahwa otak pembunuhan itu adalah Harry. Kami pun langsung menangkapnya di Medan.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, Polda Sumut dan polres jajarannya kini berupaya mengejar tiga pelaku lainnya. Ia meminta para pelaku menyerahkan diri. Polisi pun akan bertindak tegas jika para pelaku terus berupaya melarikan diri.