Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dipandang sebagai negarawan kawakan yang luwes, mampu membimbing, dan selalu menjaga hubungan persaudaraan.
Oleh
Prayogi Sulistyo
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dipandang sebagai negarawan kawakan yang luwes, mampu membimbing, dan selalu menjaga hubungan persaudaraan.
Hal itu terlihat saat JK berolahraga golf bersama dengan para duta besar negara sahabat yang tergabung dalam Jakarta Ambassador Golf Asosiation (JAGA) pada Minggu (10/11/2019) di Senayan Golf Club, Jakarta.
Adapun Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang Beom bertindak sebagai tuan rumah pada kegiatan kali ini. Dengan suasana yang santai dan akrab, mereka saling berbagi informasi.
Menteri Perindustrian 2014-2016 Saleh Husin yang hadir pada kegiatan tersebut kagum dengan sosok JK. ”Memang terlihat enteng (ringan) dan biasa, tapi makna dari silaturahmi itu sangat dalam dan berarti,” ujar Saleh.
Menurut Saleh, berdasarkan pengalaman yang ia alami, biasanya berbagai masalah dapat terpecahkan dan diselesaikan dalam suasana yang santai serta informal, salah satunya sambil berolahraga.
Pada dua hari sebelumnya, Jumat (8/11/2019), di rumah pribadinya, JK melakukan hal yang sama dengan mengundang makan malam para mantan menteri kabinetnya sambil bersilaturahmi dengan penuh canda. ”Ooh, maaf bukan mantan tapi alumni menteri jadi bisa reuni,” ujar JK
JK dikenal sebagai sosok yang gemar olahraga, khususnya golf. Saat memberikan keterangan sebagai saksi terdakwa Jero Wacik di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (14/1/2016), JK menjelaskan bahwa dana operasional menteri (DOM) dapat digunakan untuk kepentingan pribadi, seperti berolahraga atau membelikan tiket untuk keluarga.
Saat itu Jero Wacik tersangkut kasus dugaan korupsi DOM di Kementerian ESDM dan Kemenbudpar. Ditanya tentang filosofi penggunaan DOM oleh penasihat hukum Jero Wacik, Sugiono, JK pun dengan santai mengatakan, tidak masalah DOM digunakan untuk kepentingan pribadi, seperti bermain golf atau membeli tiket pesawat untuk keluarga.
JK juga sering mendorong masyarakat Indonesia agar rajin berolahraga. Ia pun sering menghadiri kegiatan yang terkait dengan olahraga, seperti Asian Games 2018.
Untuk menyukseskan kegiatan Asian Games 2018, JK mendorong masyarakat untuk terlibat menjadi sukarelawan dengan tujuan mengharumkan nama negara. JK pun mengingatkan, mereka yang berminat menjadi sukarelawan harus mempunyai kemampuan berbahasa asing dan juga menyukai olahraga.
Sebelumnya, pada Sabtu (8/10/2016), JK juga ikut menyukseskan pembukaan festival olahraga rekreasi dan permainan tradisional dunia ke-6 di Ancol, Jakarta Utara. Dalam pidatonya, ia mengatakan, olahraga bukan hanya terkait prestasi, melainkan juga menyangkut sportivitas, kegembiraan, dan persaudaraan.