Nasdem Dinilai Melenceng Jauh dari Semangat Restorasi
›
Nasdem Dinilai Melenceng Jauh ...
Iklan
Nasdem Dinilai Melenceng Jauh dari Semangat Restorasi
Partai Nasdem dinilai telah melenceng jauh dari semangat restorasi. Manuver Nasdem yang mencoba merangkul partai-partai oposisi dianggap tak sejalan dengan semangat awal partai didirikan
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Partai Nasdem dinilai telah melenceng jauh dari semangat restorasi Indonesia ketika pertama kali dideklarasikan sebagai partai. Mantan ketua umum Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, di Jakarta, Minggu (10/11/2019), menyebut kondisi Partai Nasdem kini tiada ubahnya seperti restoran politik.
Saat dideklarasikan menjadi partai pada November 2011, semangat perubahan restorasi Indonesia menjadi slogan yang didengungkan Partai Nasdem. Perubahan sebagai respons atas krisis multidimensi yang sedang melingkupi negeri ini.
Restorasi Indonesia, menurut Partai Nasdem, tidak hanya melulu terpaut pada unsur-unsur di masa lalu, tetapi juga mengarah pada perkembangan dan pencapaian cita-cita bangsa.
Dalam konsep restorasi, seluruh komponen bangsa Indonesia diajak kembali pada semangat dasar atau asli konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, Patrice menilai, Partai Nasdem kini telah menjadi restoran politik tempat masak-memasak dan goreng-menggoreng kepentingan politik yang bukan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
“Kepentingan hanya demi keuntungan elite tertentu, kelompok tertentu di internal Partai NasDem,” ujar Patrice dalam jumpa pers dengan jurnalis.
Ia mengaku terkejut dengan manuver pimpinan Partai Nasdem yang berkomunikasi dan menemui pimpinan partai politik oposisi. Pada 30 Oktober 2019, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
Patrice mempertanyakan manuver Surya Paloh tersebut karena posisi Nasdem adalah bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Ia menuding manuver itu melanggar norma dan etika berpolitik yang tidak mencerminkan adab ketimuran tentang sopan santun.
“Manuver itu sangat memalukan karena Partai Nasdem seolah seperti perusahaan milik pribadi yang mengusung kepentingan politik,” katanya.
Memantik reaksi
Kunjungan Nasdem ke PKS memantik reaksi dari Presiden Joko Widodo. Saat menyapa Paloh sebagai salah satu tamu yang hadir dalam perayaan HUT Ke-55 Partai Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019), Jokowi menyindir kemesraan Paloh dengan Sohibul Imam. Presiden mengingatkan bahwa Nasdem masih bersama dalam koalisi partai pendukung pemerintah.
Pernyataan Jokowi itu ditanggapi Paloh saat membuka Kongres II Nasdem, Jumat (8/11/2019). Paloh berbicara mengenai kondisi iklim politik yang disebutnya penuh ”kecurigaan” setelah pertemuan Paloh dan Sohibul.
Paloh menganggap kecurigaan tersebut sebagai sebuah diskursus politik paling picisan di negeri ini sebab, menurut dia, pertemuan Nasdem-PKS adalah silaturahmi semata.
Pernyataan mengada-ada
Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan menyebut pernyataan Rio tersebut mengada-ada. Ia menuding balik Rio yang disebutnya telah melenceng jauh dari semangat restorasi.
“Yang menyimpang dari restorasi itu, dia (Patrice Rio Capella). Makanya dia korupsi dan ditangkap KPK. Sekarang dia menuduh kami melenceng dari restorasi,” kata Zulfan.
Patrice Rio Capella ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 15 Oktober 2015. Saat itu, Rio yang sedang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem tersandung kasus suap proses penanganan kasus bantuan sosial (bansos) APBD Provinsi Sumatera Utara.
Sementara itu, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menilai pidato Paloh tidak ditempatkan sebagai sindiran atas nasionalisme PDI Perjuangan. PDI-P, kata Hasto, tidak merasa tersindir dengan pernyataan Paloh tersebut.
“Mungkin apa yang disampaikan tersebut sebagai bentuk otokritik Nasdem dan juga bagi kehidupan politik secara keseluruhan. Otokritik sering dilakukan dalam peristiwa politik penting seperti kongres partai. Jadi kami tidak merasa tersindir,” kata Hasto.