Penghargaan Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan atau Health, Safety, and Environment (HSE) Awards 2019 berhasil menggandakan jumlah kontraktor yang mencapai tingkat kecelakaan kerja 0 persen.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk menjaga keselamatan para pekerja dari kontraktor yang membangun proyek-proyeknya, PT Ciputra Residence kembali menggelar penghargaan Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan atau Health, Safety, and Environment (HSE) Awards 2019, Rabu (13/11/2019), di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Penghargaan yang digelar untuk kelima kalinya itu berhasil menggandakan jumlah kontraktor yang mencapai tingkat kecelakaan kerja 0 persen.
”Pada tahun lalu, dari 50 kontraktor yang mengikuti ajang ini, hanya 24 kontraktor yang mencatat tingkat kecelakaan kerja 0 persen atau zero accident. Tahun 2019 ini, dari 76 kontraktor yang ikut, terdapat 66 kontraktor yang mencatat prestasi zero accident. Penghargaan itu bukan hanya untuk proyek gedung tinggi, melainkan juga proyek rumah tinggal,” kata Lalitya Ciputra Sastrawinata, Direktur PT Ciputra Residence.
Menurut Lalitya, kecelakaan kerja yang dimaksud adalah semua jenis kecelakaan, termasuk kecelakaan sekecil apa pun yang memerlukan obat dan perban untuk penyembuhan. Dengan penghargaan itu, semua kontraktor berlomba-lomba meningkatkan standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sehingga keselamatan pekerja menjadi lebih baik.
Pada ajang itu, proyek yang kontraktornya paling banyak mendapat penghargaan adalah Citra Raya Tangerang, Citra Garden BMW Cilegon, Citra Garden City Jakarta, dan Mal Ciputra Citra Raya. Dari ribuan pekerja yang bekerja untuk proyek Ciputra, tidak ada kecelakaan yang sampai menimbulkan kematian pada 2019.
”Setiap kontraktor yang mengikuti lelang proyek di PT Ciputra Residence harus memenuhi syarat HSE atau K3. Kami juga melakukan melakukan pengawasan dan briefing setiap pagi untuk memastikan semua kontraktor memenuhi standar K3 yang tetapkan, mulai dari helm, sepatu bot, peralatan lainnya, sampai prosedur kerja yang aman,” kata Merry Lantani, Associate Director PT Ciputra Residence.
Menurut Merry, kontraktor baru yang belum memiliki standar K3 yang bagus akan dibimbing pihaknya untuk memenuhi standar itu. Dengan bimbingan yang melekat, kontraktor-kontraktor baru itu dapat memenuhi standar keselamatan kerja yang baik.
”Awalnya susah mewajibkan para tukang memakai helm dan sepatu bot. Namun, kini mereka dengan kesadaran sendiri memakainya karena tahu itu berguna bagi keselamatan mereka,” kata Merry.
Selain prosedur dan peralatan K3, PT Ciputra Residence juga mengawasi bedeng tempat tinggal para pekerja. Ciputra mewajibkan bedeng memiliki kamar mandi dan toilet, ventilasi yang cukup, kantin, dan ruang tempat tidur yang memadai. Semua itu diawasi agar para pekerja dalam kondisi prima saat bekerja.
”Kami menambah biaya untuk melengkapi peralatan K3, gaji pengawas K3, perlengkapan pertolongan pertama, alat pemadam api ringan, sampai fasilitas bedeng. Total biayanya tidak sampai 1 persen dari total biaya proyek. Namun, dampaknya memberi ketenangan bagi para pekerja dan meningkatkan produktivitas mereka,” kata Merry.
Lalitya menambahkan, kepedulian pihaknya untuk memperhatikan keselamatan pekerja membuat para pembeli properti yakin dengan kualitas bangunan yang dijual Ciputra Residence. Pekerja yang sejahtera dinilai akan membangun dengan lebih sungguh-sungguh.
Di sisi lain, PT Ciputra Residence juga membantu memberi masukan bagi Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menyusun standar K3 yang lebih baik lagi. Standar itu diproyeksikan bakal menjadi acuan bagi para pengembang lain untuk menerapkan aturan K3.