Menguji Sekaligus “Menggali” Kiprah Kehadiran MU-X Di Indonesia
›
Menguji Sekaligus “Menggali”...
Iklan
Menguji Sekaligus “Menggali” Kiprah Kehadiran MU-X Di Indonesia
Isuzu menguji mobil MU-X seri i guna membuktikan keandalannya.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·4 menit baca
SUKABUMI, KOMPAS – Pasar otomotif semakin ketat menjelang akhir tahun. Untuk ikut mendongkrak penjualannya, Isuzu mengajak para jurnalis menguji secara langsung SUV andalannya, Isuzu MU-X seri i, guna membuktikan keandalannya.
Untuk membuktikan keandalannya, Isuzu menggelar perjalanan lebih dari 150 kilometer, dari Jakarta menuju Pantai Citepus, Pelabuhan Ratu, dan dilanjutkan menuju kawasan Cikidang, selama dua hari, Rabu-Kamis (13-14/11/2019). Usai mendapatkan penjelasan mengenai keunggulan mobil sport utillity vehicle (SUV) ini, jajaran direksi didampingi sejumlah karyawan PT Astra Isuzu Motor Indonesia (AIMI) melepaskan empat unit mobil MU-X.
Setiap unit diisi oleh empat orang jurnalis didampingi seorang product expert Astra Isuzu. Keempat tenaga ahli produk itu adalah Toto Giyanto, Suharto, Indarto, dan Michael Milan.
Perjalanan melintasi jalan yang begitu bervariasi. Mulai dari jalan tol yang didominasi jalan lurus, lintasan jalan yang berkelok-kelok, menanjak dan menurun, bahkan diwarnai kemacetan lalu lintas di kawasan Cibadak, Sukabumi.
Berbagai teknologi yang disematkan dalam Isuzu MU-X silih-berganti diuji oleh para jurnalis. Tak sekadar mencermati eksterior dan interior, perjalanan yang cukup jauh menyesuaikan karakter SUV dari MU-X juga divariasi dengan pengalaman adventure atau petualangan. Mulai dari penginapan dengan konsep glamping (tenda), api unggun, hingga merasakan sensasi bermain rafting di Sungai Citarik.
Saat tiba di Bravo Camp, Sukabumi, pengalaman mengemudi justru tidak banyak menjadi topik obrolan ringan. Eksplorasi justru lebih dominan menggali kiprah perjalanan MU-X di Indonesia dan berbagai isu terkait kebijakan otomotif.
Kenaikan bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB), misalnya, yang akan berlaku di bulan Desember mendatang. Isuzu ternyata tak bisa melepaskan kenyataan yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga penjualan.
“Saat ini kami sedang pelajari skema penyesuaian harga, tunggu tanggal mainnya,” kata Attias Asril, GM Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).
Penggalian lain menyangkut penjualan MU-X. Hingga Oktober 2019, total SPK MU-X i-series yang baru diperkenalkan bulan Juli 2019 baru mencapai 139 unit. Persaingan ketat dirasakan Isuzu karena kompetitor di kelasnya juga menampilkan keunggulan-keunggulan lain. Tak sekadar keunggulan produknya, melainkan juga menyangkut servis dan layanan aftersales.
Saat MU-X i Series ini dijadikan unit pengujian, rupanya informasi MU-X tipe S dan Z series menjadi salah satu isu yang menggelitik. Pertanyaan pun bergulir, kapankah kedua tipe itu bakal diluncurkan di Indonesia?
Attias mengatakan, tipe S dan Z series adalah tipe MU-X yang berada di atas tipe i-series. Rencananya, diperkenalkan tahun 2020.
Attias mengatakan, pada saat ini, Isuzu Indonesia dan Isuzu Jepang berkonsentrasi pada pengembangan kendaraan komersial. Segmen komersial merupakan core competent dari Isuzu. Akan tetapi, Isuzu tidak menutup kemungkinan pada suatu saat akan mengembang kembali kendaraan kelas MPV.
“Saat ini masih terkendala dengan pengembangan mesin sesuai dengan peraturan EURO 4 yang akan diimplementasikan pada tahun 2021. Pengembangan mesin bukanlah investasi murah,” kata Andy Dwi Zatmoko, Marketing Division Head PT Astra International Tbk - Isuzu Sales Operation.
Andy mengungkapkan, pasar mobil penumpang (passanger car) pada tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 10 persen (berdasarkan data Gaikindo). Penurunan ini juga disebabkan oleh penurunan pada segmen SUV High, di mana produk MU-X berada di situ.
Menurut Andy, Isuzu meyakini pasar diesel masih memiliki pasarnya sendiri untuk penggunaan pribadi. Sebab, sifat mesin diesel itu sendiri berbeda yaitu lebih irit dan tangguh, terlebih untuk kendaraan Isuzu, di mana ada segmen pasar yang membutuhkan kendaraan tersebut.
“Saat ini, Isuzu memang berkonsentrasi untuk kendaraan komersial, tetapi kalau melihat tren penjualan Isuzu secara dunia, perbandingan antara kendaraan komersial dan kendaraan komersial bawah atau LCV berimbang. Jadi, kami melihat masih ada peluang untuk tumbuh,” kata Andy.
Soal PPnBM baru, pajak kendaraan diesel terkesan lebih murah. Langkah itu akan memudahkan langkah Isuzu dalam perencanaan pengembangan berbagai model dieselnya.
Andy mengatakan, Isuzu memang hanya memproduksi kendaraan diesel. Akan tetapi, Isuzu tidak ingin sembarang memproduksi kendaraan karena suatu peraturan.
“Kami lebih fokus pada kebutuhan pelanggan karena prinsip kami adalah memberikan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan customer, memberikan pelayanan baik dari penjualan sampai purnajual yang cepat dan mudah, serta melihat keuntungan atau biaya operasional yang bisa dirasakan customer secara menyeluruh,” kata Andy.