Kecelakaan di Tol, Kesalahan Manusia Masih Jadi Penyebab Utama
›
Kecelakaan di Tol, Kesalahan...
Iklan
Kecelakaan di Tol, Kesalahan Manusia Masih Jadi Penyebab Utama
Kecelakaan di ruas jalan tol Pasuruan-Probolinggo terus berulang. Faktor kesalahan manusia, dinilai masih menjadi penyebab utamanya.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
PASURUAN, KOMPAS – Kecelakaan di jalan tol Pasuruan-Probolinggo terus saja berulang. Faktor kesalahan manusia, dinilai masih menjadi penyebab utamanya.
Kesalahan manusia itu di antaranya mengendara dalam kondisi sakit, lelah, atau mengantuk. Hal itu menyebabkan beberapa kecelakaan di ruas tol Pasuruan-Probolinggo.
Kepala Unit Patroli Jalan Raya III Tol Gempol-Pasuruan, Ajun Komisaris Lamudji, mengatakan bahwa di ruas jalan tersebut sudah beberapa kali terjadi kecelakaan, dengan sebab utama adalah kesalahan manusia.
“Sudah ada beberapa kali kecelakaan. Tapi rata-rata disebabkan oleh kondisi pengemudi yang mengantuk. Bisa jadi karena mereka berangkat malam, lalu di jalan sudah mengantuk dan kelelahan, dan tidak istirahat. Yang tersering memang karena human error,” kata Lamudji.
Lamudji berharap agar masyarakat sangat berhati-hati dalam berkendara di jalan, sehingga kecelakaan di jalan tidak terus berulang. “Diimbau kalau memang lelah dan mengantuk, tidak usah dipaksakan jalan. Lebih baik istirahat demi keselamatan diri dan orang lain,” katanya.
Diimbau kalau memang lelah dan mengantuk, tidak usah dipaksakan jalan. Lebih baik istirahat demi keselamatan diri dan orang lain
Kecelakaan terbaru terjadi pada Jumat (15/11/2019) pukul 03.30 WIB di KM 805 Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo. Dalam kejadian itu, sebuah bus pulang dari berziarah wali menabrak truk bermuatan semen. Akibat kejadian itu, empat orang tewas.
Dua hari sebelumnya, yaitu pada Rabu (13/11/2019), terjadi kecelakaan serupa yaitu truk bernomor polisi N 9718 DL menabrak bagian belakang truk lain di Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo KM 818.2 sekitar pukul 05.00 WIB. Kecelakaan itu menyebabkan sopir truk, Hendriono, terluka.
Kasus kecelakaan lain terjadi pada 5 November 2019 sekitar pukul 14.30 WIB, di KM 833. Sebuah minibus ditumpangi rombongan polisi dari Polres Jember, menabrak truk yang melaju di depannya. Seorang tewas dan dua lainnya luka-luka dalam peristiwa itu.
Mengantuk
Jumat (15/11/2019) itu, sekitar pukul 03.30 WIB, bus Ladju dengan nomor polisi N 7864 UW yang dikemudikan M. Safii (48), melaju dengan kecepatan tinggi dari Barat (Pasuruan) ke Timur (Probolinggo). Saat itu, Safii diduga mengantuk sehingga tidak bisa mengontrol kecepatan bus, dan menyebabkan bus menabrak truk tronton di depannya. Truk bernomor polisi L 9422 US tersebut dikemudikan oleh Gunadi (45) itu, sedang berjalan di jalur lambat. Truk mengangkut semen.
Tingginya kecepatan bus, menyebabkan truk terlempar keluar jalan tol dan terbalik. Adapun bus mengalami kaca pecah dan ringsek di bagian depan.
Akibat kecelakaan tersebut, empat orang tewas di lokasi kejadian. Korban tewas adalah sopir bus M Safii, serta dua penumpang bus, yaitu Zaini, Sultonia, dan Riska (ketiganya warga Grati Pasuruan). Adapun 11 penumpang bus lainnya mengalami luka ringan di beberapa bagian tubuh. Bus tersebut berisi rombongan usai ziarah wali.
“Dugaan awalnya kecelakaan terjadi karena sopir bus mengantuk. Sehingga, ia tidak bisa mengendalikan laju bus yang berujung dengan menabrak tronton,” kata Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Pasuruan Kota Ajun Komisaris Endi Purwanto.
Endi mengatakan, setelah mendapat laporan, polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara. Penanganan kecelakaan tersebut dibantu oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur.
“Tim melakukan analisis jalan dan analisis pengemudi. Yang jelas, pengemudi disarankan jangan mengemudi kalau kondisi tubuh sedang tidak fit seperti mengantuk atau sakit. Lebih baik beristirahat agar kecelakaan seperti ini tidak terus terjadi,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Frans Barung Mangera.
Tol Pasuruan-Probolinggo terdiri dari tiga seksi, dengan panjang jalan 31,3 kilometer (km). Seksi I menghubungkan ruas Grati Pasuruan-Tongas, seksi II Tongas-Probolinggo Barat, dan Seksi III Probolinggo Barat-Probolinggo Timur.
Pada Desember 2018, tol Pasuruan-Probolinggo dibuka secara fungsional untuk mendukung kelancaran arus mudik Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Tol Pasuruan-Probolinggo sendiri dilakukan pada Juni 2007. Ada penandatanganan PPJT lagi pada Desember 2011. Berikutnya, pada Desember 2017, terbit surat perintah mulai kerja untuk Tol Pasuruan-Probolinggo.
Baca juga; Presiden Resmikan Tol Pasuruan-Probolinggo