JAKARTA, KOMPAS - Setelah melalui masa persiapan selama lebih kurang empat tahun, akhirnya pemerintah memutuskan untuk memulai pengoperasian Universitas Islam Internasional Indonesia pada September 2020. Selain mahasiswa dari dalam negeri, pemerintah juga akan mengundang mahasiswa asing untuk belajar kajian keislaman di Indonesia.
Rencana pengoperasian UIII disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate sesuai rapat tertutup membahas perkembangan UIII di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (18/11/2019). “Salah satu hasil rapat adalah rencana UIII mulai beroperasi pada bulan September 2020,” ujarnya.
Rapat khusus membahas perkembangan pembangunan UIII dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Maruf Amin. Selain Menkominfo, rapat juga diikuti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Seusai rapat, Zainut menjelaskan, sampai saat ini pembangunan fisik kampus UIII belum selesai dilakukan. Pasalnya pembangunan masih menghadapi sejumlah kendala, terutama pembebasan lahan.
“Tetapi beberapa capaian sudah terpenuhi, seperti pembangunan asrama mahasiswa, kemudian sarapan dan prasarana lain juga sudah terpenuhi,” kata Zainut.
Meski kampus UIII belum sepenuhnya selesai dibangun, pemerintah tetap akan membuka perkuliahan pada bulan September 2020. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, untuk pertama kali UIII akan membuka program Studi Islam atau Islamic Studies.
UIII menyiapkan kuota 250 orang mahasiswa untuk jenjang S2 dan 50 orang mahasiswa untuk jenjang S3. Kuota itu akan dibagi untuk mahasiswa domestik sebanyak 60 persen, dan 40 persen sisanya diberikan untuk mahasiswa asing. Seluruh mahasiswa, baik domestik maupun asing, akan mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah Indonesia.
Tenaga pengajar juga tak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Kamaruddin menyebut, setidaknya sudah ada lima hingga tujuh dosen dari luar negeri yang siap mengajar di UIII. “Dosennya dari luar negeri lima-tujuh orang, selebihnya dari dalam negeri. Bahasa pengantar belajarnya juga Bahasa Arab dan Inggris, karena ini universitas internasional,” katanya menjelaskan.
Studi Islam dirancang sebagai program perkuliahan unggulan di UIII. Rencananya, Studi Islam yang diajarkan di UIII merupakan kombinasi antara kajian keislaman dari berbagai kawasan, seperti Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan Indonesia sendiri.
Untuk diketahui pendirian UIII diinisiasi langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pada tahun 2016, Presiden Jokowi mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII. Akan tetapi proses pembangunan fisik kampus baru dimulai pada awal Juni 2018. Presiden Jokowi kemudian menunjuk Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk memimpin pembangunan kampus UIII.
Pemerintah memilih lahan seluas 124 hektar di kawasan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat sebagai lokasi kampus UIII. Untuk membangun kompleks kampus UIII, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 3,97 triliun yang dialokasikan secara bertahap.
UIII dibangun untuk memenuhi harapan pemerintah, termasuk Presiden Jokowi, menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia. Harapan itu tak terlepas dari realitas bangsa Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.