Sapi balford adalah sapi persilangan pertama di dunia yang dilakukan di Indonesia dari induk sapi bali dan sperma beku sapi hereford. Sapi impor pertumbuhannya cepat, sedangkan sapi lokal tahan panas dan penyakit.
Oleh
SUBUR TJAHJONO
·2 menit baca
Sapi balford tercatat sebagai bangsa sapi hasil persilangan pertama di dunia yang dilakukan di Indonesia. Sapi balford merupakan hasil persilangan induk sapi bali dan sperma beku sapi hereford. Sapi balford lahir di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, September 1975.
Kabar kelahiran sapi balford disampaikan dosen Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Mozes R Toelihere, dua bulan kemudian dalam bentuk berita di harian Kompas, 19 November 1975, di halaman 2.
Mozes menjelaskan lebih dalam lagi informasi sapi balford melalui tulisan opini berjudul ”Bangsa-bangsa Sapi Baru dan Persilangannya Bermunculan di Indonesia” pada 11 Maret 1976 di halaman 6. Dalam tulisannya, Mozes juga menginformasikan kelahiran sapi balsim, hasil persilangan induk sapi bali dan sperma beku sapi simmental pada 3 Desember 1975. Sapi balsim juga lahir di Pomalaa.
Sebelum ada bangsa-bangsa baru sapi ini, ada tiga bangsa sapi di Indonesia, yaitu sapi ongole, sapi bali, dan sapi madura. Ketiga bangsa sapi ini memiliki berat badan rata-rata 400 kilogram per ekor pada waktu itu dan cenderung menurun.
Oleh karena itu, sejak 1973, pemerintah mengimpor bibit unggul bangsa sapi dalam bentuk sperma beku untuk disilangkan dengan sapi betina Indonesia. Berat badan sapi unggul dapat mencapai 1.200 kilogram per ekor.
Persilangan antarbangsa sapi tersebut dimaksudkan untuk menggabungkan sifat-sifat yang baik dari kedua bangsa sapi. Jika sapi luar negeri unggul dalam hal badan yang besar dan pertumbuhan cepat, sapi lokal unggul dalam hal ketahanan terhadap panas dan penyakit tropis.