Pansel Calon Komnas Perempuan Susun Hasil Penilaian
›
Pansel Calon Komnas Perempuan ...
Iklan
Pansel Calon Komnas Perempuan Susun Hasil Penilaian
Proses seleksi calon komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan periode 2020-2024 hampir tuntas. Pekan lalu, panitia seleksi melakukan wawancara terhadap 33 calon komisioner yang lolos uji publik.
Oleh
Sonya Hellen Sinombor
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Proses seleksi calon komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan periode 2020-2024 hampir tuntas. Pekan lalu, selama tiga hari berturut-turut, tanggal 13-15 November 2019, panitia seleksi melakukan wawancara terhadap 33 calon komisioner yang lolos uji publik.
“Setelah proses wawancara, selanjutnya masing-masing anggota pansel akan merekapitulasi penilaian mereka atas setiap kandidat. Penilaian ini akan dituangkan berdasarkan peringkat terbaik dan komposisi yang beragam,” kata Usman Hamid, Ketua Panitia Seleksi (Pansel) untuk Pemilihan Anggota Komisi Paripurna Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Periode 2020-2024, di Jakarta, Senin (18/11/2019).
Sesuai jadwal pansel, penilaian akhir terhadap para calon komisioner itu ditargetkan selesai tanggal 19 November 2019. Selanjutnya, keputusan pansel akan dimusyawarahkan pada 20 November. “Laporan beserta rekomendasi pansel akan diserahkan kepada Paripurna Komnas Perempuan pada 21 November 2019 atau selambat-lambatnya 22 November 2019,” kata Usman.
Dari proses wawancara tersebut, panitia seleksi berharap sosok yang akan terpilih nanti sesuai dengan harapan sejumlah kalangan, menjadi komisioner yang bisa memimpin Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) lima tahun ke depan.
“Selama proses wawancara berjalan, Pansel optimistis Komnas Perempuan akan memperoleh sosok terbaik serta beragam yang akan meneruskan capaian Komnas Perempuan selama ini,” kata Usman.
Selama proses wawancara berjalan, Pansel optimistis Komnas Perempuan akan memperoleh sosok terbaik serta beragam yang akan meneruskan capaian Komnas Perempuan selama ini.
Adapan proses wawancara yang diikuti 33 calon komisioner berlangsung sejak pukul 08.00 pagi hingga pukul 21.00 malam. Seluruh tim panitia seleksi (pansel) mewawancarai satu per satu para kandidat.
“Meski sejumlah calon sempat meminta perubahan jadwal yang ditetapkan, pada akhirnya seluruh kandidat mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Tak satu pun ada kandidat yang mengundurkan diri. Mereka dengan sabar dan serius mengikuti proses wawancara,” kata Usman.
Bahkan, banyak kandidat yang berasal dari jauh yang mengikuti wawancara, antara lain dari Sumatera, Sulawesi, hingga kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara, dan daerah lain. Adapun 33 calon yang mengikuti wawancara, sebelumnya mereka lolos tahapan uji publik dan tes psikologi yang berlangsung 14-15 Oktober 2019 di Jakarta.
Proses wawancara dilakukan pansel terhadap para calon untuk mendalami komitmen para calon jika terpilih nanti sebagai komisioner Komnas Perempuan. Komitmen itu mulai dari komitmen untuk waktu bekerja dan perhatian hingga bagaimana memperkuat lembaga yang telah sekian tahun memperjuangkan hak-hak asasi perempuan.
Harapan aktivis
Berbagai harapan datang dari sejumlah aktivis organisasi perempuan terhadap proses seleksi calon komisioner Komnas Perempuan Periode 2024. Sosok yang terpilih nanti diharapkan merupakan figur yang mampu membawa Komnas Perempuan menjadi organisasi yang diterima oleh seluruh pemangku kebijakan.
“Semoga komisioner terpilih dapat bekerja solid sebagai tim dan mampu mempertahankan marwah Komnas Perempuan sebagai poros gerakan perempuan yang mengedepankan pemenuhan hak perempuan di indonesia,” kata Koordinator Sekretariat Nasional Forum Pengada Layanan (FPL) bagi perempuan korban kekerasan, Veni Siregar.
Listyowati, Ketua Kalyamitra (lembaga yang bergereka sebagai pusat komunikasi dan informasi perempuan), berharap Komnas Perempuan mempunyai peran sebagai lembaga negara yang dapat menjadi jembatan antara organisasi masyarakat sipil dan pemerintah. ”Memegang prinsip pluralis terkait berbagai isu perempuan dan spektrumnya,” katanya.
Beragam latar belakang
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 33 calon komisioner yang lolos seleksi berasal dari latar belakang beragam, mulai dari segi daerah asal, suku, gender, maupun agama dan kepercayaan, termasuk dari kelompok disabilitas. Saat uji publik, terdapat 47 calon yang ikut.
Dengan demikian ada 14 nama yang tidak lolos uji publik. Dari 33 calon tersebut juga lolos semua petahana komisioner Komnas Perempuan periode saat ini. Sebanyak enam petahana ikut dalam seleksi kali ini yakni Adriana Venny Aryani, Budi Wahyuni, Khariroh Ali, Mariana Amiruddin, Nahe’i, dan Thaufiek Zulbahary.
Sementara 27 kandidat lainnya berlatar belakang antara lain pakar hukum, aktivis berbagi organisasi, mantan birokrat, dokter, tokoh agama, dan sebagainya. Asal daerahnya pun tidak hanya dari Pulau Jawa tetapi juga dari luar Jawa.
Berdasarkan Mekanisme Pemilihan Anggota Komisi Paripurna Komnas Perempuan, Pemilihan akan dilakukan dalam 4 tahap, yang terdiri dari Tahap Persiapan, Tahap Penjaringan Bakal Calon, Tahap Seleksi Bakal Calon menjadi Calon, dan Tahap Pemilihan. Tahap pertama sampai ketiga dilakukan oleh pansel, sedangkan tahap terakhir (pemilihan) dilakukan anggota komisi paripurna yang tak mencalonkan diri, melalui Sidang Komisi Paripurna Komnas Perempuan.