Lima rute baru mikrotrans atau angkutan kota yang tergabung dalam JakLingko dibuka dalam sebulan terakhir. Rute-rute baru ini merupakan bagian dari pengembangan transportasi umum massal terintegrasi di DKI Jakarta.
Oleh
Irene Sarwindaningrum
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lima rute baru mikrotrans atau angkutan kota yang tergabung dalam JakLingko dibuka dalam sebulan terakhir. Rute-rute baru ini merupakan bagian dari pengembangan transportasi umum massal terintegrasi di DKI Jakarta.
Kepala Divisi Sekretaris Korporasi PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, rute mikrotrans Transjakarta diharapkan memenuhi kebutuhan transportasi first mile dan last mile dalam sistem transportasi umum. Lima rute baru ini menambah jumlah rute mikrotrans menjadi 55 rute.
Rute mikrotrans terbaru yang diluncurkan adalah Jak 80 dari Terminal Rawa buaya-Rawa Kompeni. Empat lainnya yang diluncurkan dalam bulan ini adalah Jak 49 (Pasar Sayur Cipulir-Lebak bulus), Jak 43 (Tongtek-Cililitan), Jak 54 (Grogol-Bendungan Hilir), dan Jak 84 (Terminal Kampung Melayu-Jalan Kapin Raya).
”Rute-rute mikrotrans baru ini akan terintegrasi dengan layanan Transjakarta 3E (Sentraland Cengkareng-Puri Kembangan) dan Jak 50 (Kalideres-Puri Kembangan),” kata Nadia di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Menurut Nadia, data PT Transportasi Jakarta menunjukkan bahwa kenaikan pelanggan signifikan terjadi di rute-rute mikrotrans, terutama setelah diterapkannya perluasan ganjil genap sejak September lalu. Jumlah kenaikan itu tercatat sebesar 29 persen.
”Jumlah pelanggan keseluruhan mikrotrans sekitar 3 juta orang pada Juli, meningkat menjadi sekitar 5 juta pelanggan pada September,” katanya.
Nadia mengatakan, layanan angkutan mikrotrans direncanakan akan disesuaikan dengan standar pelayanan minimal secara bertahap. Hal ini mulai dari sikap dan tingkah laku pramudi pada saat bertugas, ketentuan standar minimum pelayanan, seperti pemberhentian dan waktu tempuh, hingga waktu kedatangan antarmoda yang harus dipenuhi pada setiap rute.