Penangkapan Teroris di Cirebon Berlanjut, Buku hingga Senjata Tajam Disita
›
Penangkapan Teroris di Cirebon...
Iklan
Penangkapan Teroris di Cirebon Berlanjut, Buku hingga Senjata Tajam Disita
Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Negara Republik Indonesia menangkap tujuh tersangka teroris dalam tiga hari terakhir di wilayah Cirebon, Jawa Barat.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Negara Republik Indonesia menangkap tujuh tersangka teroris dalam tiga hari terakhir di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Sejumlah barang bukti, seperti buku berisi radikalisme hingga senjata tajam, disita polisi.
Teranyar, tim Densus 88 Antiteror meringkus warga Kelurahan Pegambiran, Kota Cirebon, berinisial S pada Rabu (20/11/2019) sekitar pukul 14.00. Selanjutnya, tim Densus 88 Antiteror dengan bantuan pengamanan Satuan Reserse Kriminal Polres Cirebon Kota menggeledah tempat tinggal S pukul 16.00-16.55. Penggeledahan berlangsung kondusif meski disaksikan warga setempat dalam gang sempit.
Dari penggeledahan, polisi menyita sejumlah dokumen, solder, telepon seluler yang rusak, dan sepeda motor milik S. ”Di dalam sepeda motor diduga ada pisau lipat. Barang bukti ini kami serahkan kepada Densus 88 Antiteror,” ujar Kasubag Humas Polres Cirebon Kota Inspektur Dua Ngatidja yang juga memimpin pengamanan saat penggeledahan.
S yang sehari-hari bekerja sebagai penjahit dan penjual pulsa juga telah ditangkap oleh tim Densus 88 Antiteror. ”Kami terkejut. Orangnya biasa saja. Kadang berbaur, kadang tertutup. Tidak ada kegiatan lain di rumahnya. Dia warga asli di sini dan sudah berkeluarga. Baru kali ini ada penggeledahan di sini,” ujar Rahman, Ketua RW 004, Kelurahan Pegambiran.
S merupakan orang ketujuh yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror dalam tiga hari terakhir. Sebelumnya, lanjut Ngatidja, tim menangkap K di Grogol, R di Lemahwungkuk, T di Kalijaga, dan K di Kalitanjung. Dua tersangka lainnya diketahui merupakan R di Gunung Jati dan pria berinisial E di Pekalipan.
”Kami tidak bisa menguraikan barang buktinya. Namun, yang didapatkan ada buku berbau radikal hingga senjata tajam di hampir tujuh tempat penggeledahan,” lanjut Ngatidja.
Kami tidak bisa menguraikan barang buktinya. Namun, yang didapatkan ada buku berbau radikal hingga senjata tajam di hampir tujuh tempat penggeledahan.
Sebelumnya, saat berkunjung ke Cirebon, Selasa (18/11/2019), Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan, pihaknya berkomitmen mengungkap jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Cirebon. ”Hari ini, besok, lusa, masih ada penangkapan (teroris),” ucapnya.
Rudy membenarkan, saat ini tim Densus 88 Antiteror tengah menangkap tersangka teroris di Cirebon. ”Jumlahnya cukup banyak di Jabar. Nanti, saya rilis di Polda. Sekarang, mereka sedang ditangkap,” ujar Rudy yang tidak menyebutkan jumlah pasti tersangka teroris yang dibekuk polisi.
Pihaknya juga belum bisa memastikan penangkapan sejumlah tersangka teroris di Cirebon berkaitan dengan bom bunuh diri di Polresta Medan, Sumatera Utara, Rabu pekan lalu. RMN, pelaku bom bunuh diri, tewas dalam kejadian yang juga melukai enam orang tersebut. RMN diketahui merupakan anggota jaringan (JAD).
Pertengahan Oktober, setidaknya enam terduga teroris, termasuk pemimpin JAD Cirebon berinisial YF, ditangkap tim Densus 88 Antiteror. Mereka diduga akan menyerang polres.
Pada April 2011, Muhammad Syarif, warga setempat, meledakkan bom bunuh diri saat shalat Jumat di masjid Markas Polres Cirebon Kota. Peristiwa itu menewaskan pelaku dan melukai 28 orang lainnya.