Uskup Padang Mgr Martinus D Situmorang Wafat di Bandung
›
Uskup Padang Mgr Martinus D...
Iklan
Uskup Padang Mgr Martinus D Situmorang Wafat di Bandung
Uskup Padang Mgr Martinus Dogma Situmorang, OFM Cap, wafat di Rumah Sakit St Borromeus, Bandung, Selasa (19/11/2019) malam. Jenazahnya direncanakan dimakamkan di Padang, Sumatera Barat, Jumat, (22/11).
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA/YOLA SASTRA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS-Uskup Padang Mgr Martinus Dogma Situmorang, OFM Cap, wafat di Rumah Sakit St Borromeus, Bandung, Selasa (19/11/2019) malam. Jenazahnya direncanakan dimakamkan di Padang, Sumatera Barat, Jumat, (22/11).
Menurut Pastur Alexius Sudarmanto dari Komisi PSE Karitas dan Ekonom Keuskupan Padang, Martinus wafat pada pukul 21.40 WIB, akibat mengidap komplikasi berat di hati. Martinus telah dirawat di RS St Borromeus sejak Senin (4/11) silam.
Mgr Martinus tercatat sebagai uskup muda yang dilantik di Indonesia. Beliau diangkat menjadi Uskup pada 17 Maret 1983 saat usia 37 tahun. Beliau memilih moto "Fides per Caritatem Operatur" atau Iman Bekerja lewat Kasih. Martinus juga pernah menjabat sebagai Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) periode 2006–2009 dan 2009–2012.
Lebih lanjut Alexius mengatakan Rabu (20/11) pagi, akan dilaksanakan misa di Kapel St Borromeus yang berlokasi di belakang RS Borromeus pukul 08.30. Setelah memberikan kesempatan bagi umat yang akan mendoakan Mgr, jenazah akan dibawa menggunakan jalur darat dari Bandung ke Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, untuk diterbangkan ke Padang, Sumatera Barat dengan pesawat Sriwijaya Air pukul 17.15 WIB.
Mgr Martinus tercatat sebagai uskup muda yang dilantik di Indonesia. Beliau diangkat menjadi Uskup pada 17 Maret 1983 saat usia 37 tahun.
Jenazah kemudian dijadwalkan diterima di Gereja Santa Theresia Padang Rabu sekitar pukul 20.00 dilanjutkan misa pukul 20.30 dan tirakatan.
Adapun pada Kamis, (21/11) diadakan ibadah pagi pukul 06.30, dan misa pada pukul 18.00. Pada Jumat (22/11) ibadah pagi dilaksanakan pukul 06.30. Adapun misa requiem dilaksanakan pada pukul 12.00, lalu jenazah dimakamkan.
Selasa malam, suasana di Rumah Duka St Borromeus tampak ramai oleh petugas gereja dan beberapa jemaat. Mereka tampak berdoa dalam tangis dan diam. Sesekali beberapa orang tampak memasuki ruangan rumah duka.
Antonia Dwi Rahayu (23), umat Katolik di Padang, mengatakan, tidak ada yang menyangka beliau akan pergi secepat ini. Bagi umat, beliau adalah gembala yang baik, dia selalu terlihat ceria, murah senyum, dan terbuka dengan siapapun yang ia jumpai.
"Kami sebagai umat pasti merasa sangat kehilangan salah satu gembala yang menjadi panutan bagi kami. Semoga beliau beristirahat dengan tenang dalam damai Tuhan," ujarnya.