Investor Jepang, bekerja sama dengan Indonesia, memiliki sejumlah proyek transportasi di Indonesia. Presiden Joko Widodo minta pengerjaan proyek-proyek tersebut dipercepat.
Oleh
FX LAKSANA AS/ANITA YOSSIHARA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo minta investor Jepang mempercepat pembangunan sejumlah proyek infrastruktur, yang sebagian atau seluruh investasinya berasal dari ”negeri sakura” itu. Proyek tersebut antara lain moda raya terpadu di Jakarta, kereta semicepat Jakarta-Surabaya, dan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
Hal itu disampaikan Presiden saat menerima delegasi Japan Indonesia Association (Japinda) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/11/2019), yang dipimpin Yasuo Fukuda, Perdana Menteri Jepang periode 2007-2008, didampingi Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii. Presiden didampingi sejumlah menteri.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers seusai pertemuan menyatakan, Presiden Joko Widodo meminta sejumlah proyek kerja sama Indonesia-Jepang dipercepat. Dari pihak Pemerintah Indonesia, upaya mempercepat proyek infrastruktur, antara lain, dilakukan melalui pembuatan satu undang-undang baru yang meliputi sejumlah undang-undang atau omnibus law.
Menurut Airlangga, ada 17 proyek strategis nasional Jepang di Indonesia, antara lain kereta api, pelabuhan, energi, dan tenaga listrik.
Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, pembangunan proyek MRT di Jakarta diminta dipercepat dengan investasi sekitar Rp 100 triliun. Proyek lain yang juga diminta untuk dipercepat pengerjaannya adalah kereta semicepat Jakarta-Surabaya dengan investasi Rp 60 triliun-Rp 100 triliun dan Pelabuhan Patimban dengan nilai investasi Rp 30 triliun.
Proyek MRT ruas Bundaran HI-Ancol, yang dimulai pada 2020, menurut rencana selesai pada 2024. Namun, Presiden Joko Widodo minta agar proyek itu bisa selesai pada 2023. Sementara MRT Cikarang-Balaraja sepanjang 78 kilometer akan mulai dibangun pada 2022 dan ditargetkan selesai pada 2026.
Adapun proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya akan dituntaskan pada 2025. Saat ini, proyek tersebut masih dalam tahap penyusunan studi kelayakan. ”Ada pesan Presiden, yang paling pentung tingkat komponen dalam negeri harus ditingkatkan. Yang kedua, kontraktor Indonesia harus dilibatkan. Yang ketiga, alih teknologi dilakukan lebih cepat,” kata Budi.
Sebelum bertemu Presiden Joko Widodo, Japinda lebih dulu bertemu Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta. Mengutip siaran pers Sekretariat Wakil Presiden, Fukuda menjelaskan, dalam kunjungan ini pihaknya mengajak wakil-wakil perusahaan terkemuka di Jepang untuk meningkatkan hubungan Indonesia-Jepang melalui investasi.
”Selama ini, peningkatan industri dan infrastruktur berjalan baik. Salah satu hal yang lebih penting adalah pembangunan sumber daya manusia. Sumber daya manusia menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Fukuda.