JAKARTA, KOMPAS — Semua arena Pekan Olahraga Nasional XX di Papua ditargetkan selesai pada April 2020. Panitia Besar PON XX juga memberi jaminan keamanan, kemudahan layanan transportasi, sistem informasi, dan fasilitas tempat penginapan untuk atlet.
Sekretaris Umum PB PON XX Elia Loupatty mengatakan, arena ditargetkan selesai pada April 2020, dan sarana dan prasarana selesai paling lambat tiga bulan sebelum ajang ini dimulaipada 20 Oktober 2020. Namun, sejumlah cabang telaj dilaksanakan sepekan sebelum pembukaan.
”Arena akan selesai jauh hari sebelum tanggal PON dimulai. Ada beberapa arena yang sedang dikerjakan dan sebagian besar awal tahun 2020 akan selesai,” ujar Elia usai konferensi pers persiapan PON XX di Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Ia menjelaskan, arena atletik dan kolam renang masih dibangun. Arena atletik dibangun di Kabupaten Mimika dengan standar internasional dengan kemajuan hampir 50 persen. Sekitar 10 hingga 17 arena lain dijadwalkan selesai dibangun pada Desember 2019.
Selain fasilitas olahraga, tempat penginapan untuk atlet juga telah disiapkan. Beberapa hotel baru di Jayapura telah dibuka dan panitia bekerja sama dengan PT Pelni menyiapkan kapal yang dapat digunakan sebagai tempat istirahat untuk 2.000 atlet. Kapal tersebut berada di teluk sehingga perairannya tenang dan tidak mengganggu persiapan atlet.
Transportasi
Akses transportasi udara juga disiapkan. Peserta dapat menggunakan penerbangan udara dari Aceh, Surabaya, Jakarta, Bandung, Makassar, Ambon, dan Manado. Ia juga memastikan, akses jalan darat di lokasi perlombaan telah dipersiapkan dengan baik.
PON 2020 melagakan 37 cabang olahraga, 56 disiplin, dan 679 nomor pertandingan. Ajang ini dibagi dalam empat klaster yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Adapun jadwal pertandingan juga telah dibuat dan tinggal menunggu koreksi akhir.
Terkait 10 cabang olahraga yang tidak diselenggarakan pada PON XX karena keterbatasan arena dan logistik, Wakil Ketua Bidang Organisasi Komite Olahraga Nasional Indonesia Eman Sumusi masih menunggu penyempurnaan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2007. Dalam peraturan tersebut disebutkan, PON hanya bisa diselenggarakan di satu provinsi.
Menurut Eman, 10 cabang olahraga tersebut merupakan aset daerah sehingga seharusnya dapat dipertandingkan. Karena itu, ia berharap perubahan PP No 17/2007 dapat segera dilakukan dan PON dapat diadakan di dua provinsi. Ke-10 cabang olahraga tersebut adalah balap sepeda, golf, petanque, gateball, woodball, bridge, ski air, dansa, soft tennis, dan tenis meja.
Untuk sistem keamanan, Kepala Jasmani Komando Daerah Militer XVII/Cendrawasih Kolonel Kavaleri Donova Pri Pamungkas menegaskan, PON XX akan berjalan aman. TNI telah berkoordinasi dengan kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk berjaga selama kegiatan berlangsung. Adapun jumlah pasukan yang akan diturunkan tergantung dengan jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan di klaster tersebut.
Terkait dengan sistem informasi, beberapa operator perusahaan telekomunikasi telah siap digunakan. Koordinator bidang TIK PB PON XX Kansianan Saleh mengatakan, sejumlah infrastruktur telekomunikasi telah dipersiapkan di keempat klaster.
Peserta dapat mendaftarkan diri melalui daring dan segala informasi dapat diakses melalui www.ponxx2020papua.com. Dalam proses pendaftaran, peserta akan terkoneksi dengan data di e-KTP dan BPJS sehingga tidak akan terjadi duplikasi.
PON XX akan menggunakan dua maskot yakni Drawa dan Kangpho. Kedua maskot tersebut diambil dari dua binatang khas Papua yakni Drawa mewakili burung Cendrawasih dan Kangpho mewakili Kangguru Pohon.