Citroen C3 R5 dan Upaya Menaikkan Gengsi Reli Nasional
›
Citroen C3 R5 dan Upaya...
Iklan
Citroen C3 R5 dan Upaya Menaikkan Gengsi Reli Nasional
Mantan pereli nasional Ricardo Gelael yang juga pemilik tim reli Jagonya Ayam kadung jatuh cinta dengan reli. Cinta itu diwujudkan dengan membeli langsung dua mobil dari pabrikan Perancis, Citroen C3 R5.
Oleh
Khaerudin
·5 menit baca
Mantan pereli nasional, Ricardo Gelael, yang juga pemilik tim reli Jagonya Ayam, mungkin kadung jatuh cinta dengan olahraga balap mobil di lintasan berbatu dan penuh lumpur ini. Meski anak tunggalnya, Sean Gelael, dididik dan kini menjadi pembalap formula, cintanya akan reli tak pernah pudar.
Yang terbaru tentu saja ketika Ricardo membeli langsung dua mobil gres dari pabrikan Perancis, Citroen C3 R5. Sebuah situs tentang harga mobil khusus reli menyebut Citroen C3 R5 ini dibanderol Rp 2,5 miliar sebijinya. Namun, gosip yang beredar di tengah ajang Kejuaraan Nasional Danau Toba Rally 2019 yang digelar di trek Hutan Tanaman Industri PT Toba Pulp Lestari Sektor Aek Nauli, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, 23-24 November, Ricardo memboyong mobil tersebut seharga Rp 7 miliar untuk satu unitnya.
Lepas dari berapa sebenarnya harga mobil yang dibeli bos restoran siap saji KFC Indonesia ini, Citroen C3 R5 adalah mobil yang biasa berlaga di ajang World Rally Championship (WRC) 2. Level WRC 2 ini setingkat di bawah WRC. Ibaratnya jika di MotoGP, WRC 2 ini adalah Moto2.
Ricardo pun tak main-main ketika membekali Sean dengan Citroen C3 R5. Dia membeli mobil ini dengan bantuan mantan pereli asal Spanyol yang juga pemegang gelar dua kali juara dunia WRC, Carlos Sainz. Tentu saja rekomendasi Sainz untuk membeli Citroen C3 R5 untuk dikendarai Sean juga bukan sembarangan. Istilah sekarang, Citroen C3 R5 ini jelas bukan kaleng-kaleng.
Apalagi untuk turun di ajang kejuaraan reli nasional. Seperti yang sudah disebut, Citroen C3 R5 ini levelnya adalah WRC2.
Di ajang Danau Toba Rally 2019, yang juga seri ketiga atau terakhir kejurnas reli, terbukti Citroen C3 R5 mendominasi. Sean bahkan mencatat waktu tercepat di lima special stage (SS) dari enam SS yang berlangsung pada Sabtu (23/11/2019). Dominasi pun ditunjukkan rekan Sean di tim Jagonya Ayam yang mengendari mobil kedua, yakni dua pereli asal Portugal, Nuno Pinto, dan pereli asal Swedia, Tom Blomqwist.
Memang, selain Citroen C3 R5 yang turun di Danau Toba Rally, ada mobil baru lain yang ikut berlomba, yakni Mazda2 AP4. Mobil ini dikendarai pereli nasional, Rihan Fariza. Dua mobil Citroen C3 R5 dan satu mobil Mazda 2 AP4 menjadi pembeda pada seri terakhir kejurnas reli 2019.
Dua mobil Citroen ini terbukti bagus karena dengan mudah mendominasi SS, siapa pun yang nyetir. Bahkan, Nuno yang orang Portugal dan enggak familiar dengan trek saja memimpin Leg 1 dan menang di beberapa SS. (Ricardo Gelael)
”Ada tiga mobil baru kali ini. Tentu saja ini yang membuat menarik. Ada Sean, Tom, dan Nuno dengan Citroen C3 R5 dan Rihan dengan AP4. Ini membuat suasana reli kita naik lagi. Memang tahun ini tahun berkembangnya reli di Indonesia. Kembalinya lagi kejayaan reli Indonesia. Mudah-mudahan tahun depan ada mobil yang lebih canggih lagi,” ujar juara kejurnas reli tahun lalu, Ryan Nirwan.
Ryan pun mengaku iri dengan kehadiran tiga mobil baru tersebut. Pereli dari tim BRM Motosport ini ”hanya” mengendari Subaru WRX Sti. ”Tadi ngeliat beda teknologinya mobil 10 tahun lalu dengan sekarang emang kentara. Tapi namanya balapan, semua kompetitor pasti fight. Enggak akan menyerah dengan mobil yang teknologinya masih 10 tahun lalu,” ujar Ryan.
Selain Ryan dengan Subaru WRX Sti, pereli lain yang tampil di Danau Toba Rally memang mengendarai mobil yang tergolong tertinggal dengan Citroen C3 R5 dan Mazda 2 AP4. Juara dua seri sebelum ini, Subhan Aksa alias Ubang, mengendarai Mitsubishi Lancer Evo X. Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah alias Ijeck, yang juga turun dalam ajang ini, mengendarai Subaru WRX Sti. Pereli lain yang berlomba di kelas M1, yang menjadi nomor paling bergengsi, mengendarai Mitsubishi Lancer Evo IX.
Seperti yang diungkapkan Ricardo saat mendatangkan dua mobil Citroen C3 R5. Menurut dia, niatnya semata untuk membangkitkan lagi gairah reli di Indonesia, bukan semata mencari kemenangan. ”Dua mobil Citroen ini terbukti bagus karena dengan mudah mendominasi SS, siapa pun yang nyetir. Bahkan, Nuno yang orang Portugal dan enggak familiar dengan trek saja memimpin Leg 1 dan menang di beberapa SS,” ujar anggota staf media tim Jagonya Ayam, Arief Kurniawan.
Penampilan Sean dengan Citroen C3 R5 juga memuaskan. Dia mencatat waktu tercepat di lima SS dari enam SS pada Leg 1. Meskipun di klasemen sementara, posisi Sean tak menjadi yang teratas karena dia terkena penalti. Catatan waktunya jadi ditambah menjadi sembilan menit.
Menurut Arief, Citroen C3 R5 terhomologasi FIA sehingga diharapkan menjadi benchmark baru di ajang reli nasional Indonesia. ”Dalam artian, standar bagaimana mobil reli kelas nasional itu seharusnya dipakai walau pereli lain enggak mesti pakai Citroen juga, tetapi standarnya yang dijadikan patokan,” katanya.
Peluang Citroen masuk Indonesia juga besar. Dilihat market Indonesia juga sangat besar. Dulunya, kan, juga pernah ada. Insya Allah dengan mobil R5 di Indonesia yang mungkin juga pertama di ASEAN, kemudian artikel tentang mobil ini juga jadi sorotan, ada peluang deal dengan Citroen. (Sean Gelael)
Senada dengan itu, Ryan juga menuturkan, dengan kehadiran mobil baru di ajang reli nasional, tentu saja membuat reli kembali naik daun di Indonesia. Upaya kembali memanggungkan ajang WRC di Indonesia mungkin bukan hal yang mustahil lagi setelah tahun 1996/1997 di trek yang sama, Danau Toba Rally, Indonesia pernah menggelar event sekelas WRC.
”Pengin, sih, mudah-mudahan dengan ini, reli naik daun lagi di Indonesia. Tugas IMI untuk membawa itu (WRC) ke sini. Kami, sih, sebagai pembalap tentu ingin. Terakhir, kan, ada APRC (Asia Pacific Rally Championship). Mudah-mudahan dengan adanya APRC, nilai Indonesia cukup bagus di depan FIA,” kata Ryan.
Mungkin memang ada misi lain saat Ricardo membeli Citroen C3 R5. Seperti diungkapkan Sean, pihak Citroen terbuka dengan tawaran berkolaborasi untuk menyokong pasar di Indonesia. Menurut Sean, Citroen tertarik membuat tim reli Asia dengan mobil dari pabrikan mereka.
”Jadi, peluang Citroen masuk Indonesia juga besar. Dilihat market Indonesia juga sangat besar. Dulunya, kan, juga pernah ada. Insya Allah dengan mobil R5 di Indonesia yang mungkin juga pertama di ASEAN, kemudian artikel tentang mobil ini juga jadi sorotan, ada peluang deal dengan Citroen,” ujar Sean.