Komik ”Bang Lambe”, Lika-liku Ojek Daring di Ibu Kota
›
Komik ”Bang Lambe”, Lika-liku ...
Iklan
Komik ”Bang Lambe”, Lika-liku Ojek Daring di Ibu Kota
Lika-liku perjalanan pengemudi ojek daring bernama Bang Lambe dituangkan dalam buku komik. Tokoh ini sebelumnya sudah dikenal lewat komik daring di Instagram dan Webtoon.
Oleh
Maria Susy Berindra
·3 menit baca
Berkembangnya inovasi transportasi publik seperti ojek daring (online) saat ini sangat digandrungi oleh sebagian masyarakat kita sebagai alat alternatif untuk bepergian. Semakin maraknya keberadaan ojek daring membuat banyak kisah yang beragam. Perjalanan dan suka duka menjadi ojek daring digambarkan oleh Alan dan Din dalam buku komik Bang Lambe yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama.
Komik ini berawal dari @komikonlen di Instagram, lalu di unggah ulang (repost) di Webtoon. Sang tokoh utama, Bang Lambe, yang digambarkan berambut gondrong, wajah jerawatan, dan kurus, memberikan kisah-kisah unik dan lucu mengundang tawa pembacanya. Akun @komikonlen mempunyai 98.000 pengikut yang sebagian besar anak muda.
”Jadi, kami ini sebenarnya teman satu kantor, kebetulan Din desain grafis dan saya suka bercerita. Kami berdua coba buat komik daring saja di akun Instagram, iseng-iseng coba ngetag akun Instagram yang berhubungan dengan komik daring,” ujar Alan saat ditemui di Jakarta Barat, Selasa (26/11/2019).
Alan sendiri mengaku terkejut karena komik daring buatannya itu ternyata banyak yang suka. Untuk itulah, mereka membuat akun Instagram sendiri, yaitu @komikonlen, semakin banyak peminatnya, mereka merambah ke komik daring Webtoon.
Alan mengatakan, kisah ojek daring saat ini menjadi bahan obrolan yang menarik, baik media sosial maupun di lingkungan masyarakat. ”Kenapa ojek daring, karena drama ojek daring sekarang lagi booming banget. Di lingkungan saya banyak berprofesi pengemudi ojek daring, sering sharing juga kejadian seru apa yang mereka alami. Jadinya, mikir kenapa enggak dibikin komik aja nih,” kata Alan.
Bahkan, Alan tidak segan-segan mencoba langsung menjadi pengemudi ojek daring meski tak bertahan lama. Dari situ pula dia memiliki banyak inspirasi cerita. ”Jadi di sini ceritanya macam-macam, kadang hard feeling, ada edukasi, dan mudah-mudahan menjadi pesan bermakna bagi kehidupan sehari-hari,” ujar Alan dengan nada gembira.
Komik Bang Lambe, yang sudah bisa didapatkan di Gramedia sejak 18 November 2019 ini, tentu saja berbeda dengan cerita di Instagram dan Webtoon. Dalam komik dikisahkan perjalanan Bang Lambe ketika menjadi pengemudi ojek daring. Tokoh lainnya yang muncul adalah Oni, pengemudi taksi daring, dan Lena, pengemudi ojek daring. Mereka adalah freelancer serabutan yang mencoba peruntungan rezeki di dunia ojek daring dan menjalani hari-harinya layaknya ojek daring biasa. Dengan latar belakang diambil dari lingkungan di sebuah pinggiran Ibu Kota.
Alan mengatakan, yang membedakan buku tersebut dengan komik daring mereka adalah di buku tersebut menggambarkan perjalanan Bang Lambe sehingga menjadi pengemudi ojek daring, sementara di media sosial itu menceritakan keseharian pengemudi ojek online. ”Di buku ini mengisahkan bagaimana perjalanan hidup seseorang dari sebelum menjadi (pengemudi) ojek online hingga menjadi (pengemudi) ojek online, dan drama-drama yang biasa terjadi pada pengemudi ojek daring,” kata Alan.
Berbagai kisah para pengemudi ojek daring terangkum dalam komik yang dikerjakan selama delapan bulan itu. Selain cerita-cerita unik dari sisi pengemudi ojek daring dan penumpang, dalam komik itu juga tersedia gim. ”Gim di buku ini diselipkan di tengah-tengah setiap chapter agar pembaca tidak merasa bosan,” ujar Alan.
Semua pembuatan gambar, mulai dari sketsa sampai pengerjaannya, dilakukan oleh Din. Meski beberapa kali ada perbedaan dari setiap pengerjaan karakter, banyak yang memuji gambar karya Dinar semakin membaik. ”Awalnya aku memang masih kaku, tetapi lama-kelamaan akhirnya mulai terbiasa gambar karakter-karakter ini,” ujar alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 6 Jakarta ini.
Alan mengaku sangat senang karena banyak mendapat dukungan dari teman kantor dan beberapa pengemudi ojek daring. Mereka juga sering menyumbangkan ide-ide saat dia sedang buntu. ”Ada salah satu karakter di sini yang tidak sengaja tercipta, contohnya ada salah satu tokoh yang kami angkat karena banyak perbincangan dan netizen yang menyukai, padahal di komik daring karakter tersebut hanya sekali muncul,” kata Alan. (*)
Editor:
Maria Susy Berindra
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.