logo Kompas.id
Mantan Kakanwil BPN Diduga...
Iklan

Mantan Kakanwil BPN Diduga Terima Gratifikasi Rp 22 Miliar

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Kalimantan Barat 2012-2016 Gusmin Tuarita ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dugaan menerima gratifikasi atas penerbitan hak guna usaha sejumlah perkebunan.

Oleh
Sharon Patricia
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jBVljTNmqGkv0SI2aV2azYd1B2s=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2Fd4f2aed3-8be6-4231-9cc2-b49633ac16c1_jpg.jpg
KOMPAS/SHARON PATRICIA

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Kalimantan Barat 2012-2016 Gusmin Tuarita ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (29/11/2019), terkait dugaan menerima gratifikasi atas penerbitan hak guna usaha untuk sejumlah perkebunan sawit di Kalimantan Barat.

JAKARTA, KOMPAS — Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Kalimantan Barat 2012-2016 Gusmin Tuarita ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan menerima gratifikasi atas penerbitan hak guna usaha untuk sejumlah perkebunan sawit di Kalimantan Barat. Gusmin diduga menerima uang tunai sejumlah Rp 22,23 miliar untuk menguntungkan diri sendiri.

Selain Gusmin, Kepala Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Wilayah Kalimantan Barat Siswidodo juga ditetapkan sebagai tersangka. Siswidodo diduga menerima sejumlah uang dari pihak pemohon hak atas tanah yang dikumpulkan ke bawahannya untuk uang operasional tidak resmi.

Editor:
Pascal Bin Saju
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000