Awalnya film The Good Liar berkisah tentang hubungan dua orang lanjut usia yang kesepian. Mereka digambarkan mencoba mencari peruntungan jodoh dan kemudian dipertemukan lewat sebuah aplikasi daring.
Keduanya lalu bertemu, bertukar cerita, dan merasa saling cocok. Betty McLeish (diperankan Helen Mirren), seorang janda kaya raya, yang baru setahun ditinggal mati suaminya. Pria yang merebut perhatiannya adalah Roy Courtnay (diperankan Ian McKellen), seorang veteran Perang Dunia II.
Cerita pun mengalir sebagaimana gambaran dua orang yang sama-sama merasakan bunga-bunga asmara tengah bermekaran di antara mereka. Akan tetapi, plot cerita film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Nicholas Searle ini tak dibuat lurus-lurus saja.
Roy ternyata tak senaif yang diperlihatkan. Ia belakangan diketahui sebagai seorang penipu ulung. Modus Roy dan komplotannya menawari keuntungan besar dari sebuah skema investasi offshore, jenis investasi yang menjaring keuntungan dari luar negara asal si penanam modal.
Film ini memberi porsi untuk menggambarkan betapa licik dan licinnya Roy. Bersama komplotannya, Roy menipu satu pihak, yang sebenarnya dia ajak untuk menipu pihak lain. Roy tentu mendapat ”durian runtuh” dan melihat peluang pada Betty. Janda kaya itu terkesan bagai mangsa empuk.
Rencana pun dibuat, termasuk dengan mencoba menyingkirkan cucu Betty satu-satunya, Steven (Russell Tovey), yang sejak awal tak setuju dengan hubungan kedua orang berusia lanjut ini. Apalagi Steven melihat Roy memperkenalkan neneknya kepada rekannya sesama penipu, yang mengaku pengacara kerja sama investasi, Vincent (Jim Carter).
Hingga pertengahan film, cerita berjalan nyaris datar dan seolah mudah ditebak. Roy dan komplotannya beraksi sangat meyakinkan untuk mendorong Betty agar mau berinvestasi. Namun, muncul kejutan. Plot dipelintir (twisted plot) mengubah jalan.
Menjual akting
Sutradara Bill Condon memuji kemampuan akting dari dua aktor senior pada film ini: Helen Mirren dan Ian McKellen. Jauh sebelum keduanya dipertemukan pada film ini, Ian dan Helen juga pernah berpengalaman main bareng pada sebuah pementasan teater Broadway.
”Saya tahu apa yang saya harapkan dari mereka. Sejak awal saya sadar ketika mereka dipersatukan, keduanya akan bermain dengan sangat baik,” ujar Cordon, seperti dikutip kantor berita Associated Press.
Namun, Ian awalnya sempat sedikit ”minder” tentang prospek filmnya. Dia khawatir orang akan meremehkan film itu lantaran dibintangi dua pemain film yang, menurut dia, pantas dilabeli jompo. Ian memang telah berusia 80 tahun, sementara lawan mainnya berusia 74 tahun.
Meski demikian, kekuatan akting Ian tetap mampu menghidupkan karakter Roy dalam The Good Liar. Karakter penipu tua yang kaya pengalaman mampu beralih perangai ”memerankan” orang lain. Saat bersama Betty, sosok Roy berubah menjadi seorang pria tua, tak berdaya, tetapi romantis.
Padahal, pada kesempatan lain, Roy ternyata juga bisa menjadi seorang yang sadis, terutama demi melindungi identitas dirinya. Masalahnya, film ini tidak sekadar cerita perihal aksi tipu muslihat, tetapi juga kisah cinta warga senior.
Mengutip sejumlah situs berita film, seperti boxofficemojo.com dan the-numbers.com, film berdurasi 110 menit produksi New Line Cinema itu rupanya mencetak perolehan yang lumayan. Per 27 November 2019 atau sepekan tayang, penghasilan kotor The Good Liar mencapai total 19,1 juta dollar Amerika Serikat di seluruh dunia atau setara Rp 269,6 miliar.