Desas-desus pengurangan massal pegawai pernah terjadi ketika Presiden Soeharto pada periode pertama jabatannya mengeluarkan instruksi mengenai pendayagunaan pegawai-pegawai negeri.
Oleh
·2 menit baca
Dalam pidato pelantikan sebagai presiden, 20 Oktober 2019, Joko Widodo menyatakan akan memangkas jabatan struktural instansi pemerintah. Jabatan eselon III sampai eselon V akan dihapus. Gagasan ini untuk menjadikan birokrasi lebih ramping agar iklim investasi dan pelayanan kepada masyarakat lebih baik.
Jenjang eselon yang hierarkis dan panjang dinilai mengakibatkan pengambilan keputusan dan tindakan administrasi pemerintahan berjalan lambat. Untuk suatu perencanaan hingga pelaksanaan, misalnya, menteri atau pimpinan lembaga akan mendisposisi surat kepada pejabat eselon I (jabatan pimpinan tinggi madya), lalu disodorkan ke eselon II (jabatan pimpinan tinggi pratama), kemudian ke eselon III (jabatan administrator), hingga ke eselon IV (jabatan pengawas). Di beberapa kementerian atau lembaga bahkan masih berlanjut sampai ke eselon V (jabatan pelaksana).
Selain untuk efisiensi dan efektivitas birokrasi, penyederhanaan eselon diharapkan meningkatkan profesionalisme birokrasi dan akuntabilitas pemerintahan. Pemerintah menjamin pemangkasan jabatan eselon tidak terkait dengan pengurangan pegawai ataupun penyempitan ruang kenaikan pangkat. Perampingan dibutuhkan untuk mempercepat pengambilan keputusan.
Desas-desus pengurangan massal pegawai pernah terjadi ketika Presiden Soeharto pada periode pertama jabatannya mengeluarkan instruksi mengenai pendayagunaan pegawai-pegawai negeri. Direktorat Jenderal Perlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja kemudian menegaskan, tidak akan ada pengurangan pegawai negeri dalam kaitan kebijakan tersebut (Kompas, 2/12/1967).
Instruksi pemerintah itu untuk redistribusi pegawai, tenaga yang berlebih di satu departemen atau lembaga pemerintah dipindahkan ke departemen atau lembaga yang kekurangan pegawai. Tujuannya juga untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Presiden Joko Widodo, saat membuka Kompas100 CEO Forum, Kamis (28/11/2019), kembali menyinggung mengenai perampingan eselon yang akan dilakukan tahun depan. Presiden mengatakan telah memerintahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk mengganti posisi eselon III dan eselon IV dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence). (LAM)