JAKARTA, KOMPAS - Setelah sekitar sepekan ditetapkan sebagai staf khusus, Presiden Joko Widodo mendapatkan masukan-masukan dari para staf khususnya. Berbagai ide kreatif dan inovatif juga diharapkan terus disampaikan baik kepada Presiden maupun kepada kementerian terkait.
Presiden Joko Widodo memimpin rapat dengan para staf khususnya selama sekitar satu jam di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019) sore. Hadir 12 staf khusus dari 14 staf khusus yang ada. Kedua orang yang tak hadir adalah Ayu Kartika Dewi dan Anggit Nugroho yang disebut berhalangan hadir karena ada acara lain.
Presiden Joko Widodo menginginkan para staf khusus ini bisa memberikan masukan-masukan untuk pembaharuan dan berkontribusi dengan inovasi-inovasi yang bisa diterapkan pada kebijakan-kebijakan pemerintah. Presiden, misalnya, meminta para staf khusus mengonsepkan supaya kartu prakerja yang menjadi janji kampanyenya dikonsepkan supaya mudah dilakukan dan mudah dikontrol. Selain itu, Presiden juga meminta para staf khususnya memberi masukan untuk meningkatkan kualitas produk maupun pemasaran para nasabah PT Permodalan Nasional Mandiri (PNM) Mekaar maupun perbaikan pendidikan di Indonesia.
“Sekali lagi, dengan luas wilayah kita yang sangat gede banget, memakai inovasi teknologi akan mempermudah semuanya,” tutur Presiden saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Senin siang.
Seusai rapat, Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana menjelaskan pemerintahan ini ingin membangun narasi besar Indonesia maju. Karenanya, semua didorong untuk mengajak semua pihak melakukan hal-hal positif yang produktif, percaya diri sebagai bangsa besar, dan penuh optimisme.
Untuk itu, secara umum, para staf khusus ini dibagi dalam tiga gugus tugas untuk bekerja secara efektif dan memperlancar kerja Presiden. Gugus tugas pertama bergerak di bidang komunikasi dengan media massa, gugus tugas kedua berkomunikasi dengan kelompok-kelompok strategis, sedangkan yang ketiga sebagai teman diskusi Presiden.
Tiga Gugus Tugas
Gugus tugas pertama terdiri atas Fadjroel Rahman yang menjadi juru bicara bidang politik dan keamanan, Dini Purwono sebagai jubir bidang hukum, Arif Budimanta jubir bidang ekonomi, dan Angkie Yudistia sebagai jubir bidang sosial. Di gugus kedua, ada Sukardi Rinakit, Diaz Hendropriyono, Aminuddin Ma’ruf, dan Anggit Nugroho. Anggit berfungsi sebagai sekretaris pribadi Presiden dan stafsus serta ditugasi untuk berkomunikasi dengan kelompok strategis.
Adapun tujuh staf khusus milenial juga akan menjadi teman diskusi Presiden yang menjembatani Presiden dengan kelompok milenial. Mereka juga diharap memberi gagasan-gagasan yang inovatif.
Sejak diangkat, kata Fadjroel, semua sudah diminta untuk membuat target pribadi dan juga bekerja secara tim. Dicontohkan, Aminuddin yang akan bekerja dengan jejaring pesantrennya diminta mengaitkan kartu prakerja dengan pesantren, pembinaan UMKM dan usaha rintisan dengan pesantren, serta pembinaan Pancasila dengan pesantren. Adapun Putri Tanjung yang mendirikan Creativepreuner diharap mencari cara kreatif untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila serta mendorong UMKM dan usaha rintisan untuk ‘naik kelas’. Intinya, semua isu dikaitkan dengan keahlian masing-masing.
Masukan-masukan ini dibahas dalam tim, disampaikan kepada Presiden, dan kemudian dikomunikasikan dengan kementerian terkait. “Nanti oleh menteri dipilah dan kalau cocok bisa menjadi kebijakan pemerintah,” ujar Fadjroel.
Para staf khusus ini pun akan bertemu Presiden secara rutin setiap pekan atau dua minggu sekali. Namun, setiap hari, Menteri Sekretaris Negara Pratikno akan menyampaikan isu-isu yang harus dihadapi setiap staf khusus.
Terkait tata kerja dan akuntabilitas staf khusus, tambah Ari, hal ini diatur secara jelas baik administrasi dan pertanggungjawabannya secara substansi. Substansi masukan akan disampaikan dan didiskusikan dengan Presiden. Ari pun meyakini teman-temannya sudah terbiasa dengan target yang terukur.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.