logo Kompas.id
Kebudayaan sebagai Kemudi
Iklan

Kebudayaan sebagai Kemudi

Kebudayaan memungkinkan terjadinya perubahan positif untuk kemaslahatan dunia. Karena itu, pemahaman tentang kebudayaan harus sampai pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CFs3CY6H41pM4an4_fTXoYIh5iI=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F89f58e6a-5e4a-4ee2-ac0c-fdd1e6f55eee_jpg.jpg
Kompas/Riza Fathoni

Wisatawan asing menikmati panorama sawah berundak di Desa Jatiluwih, yang terletak di daerah Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (9/8/2019). Desa Jatiluwih ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia sejak tahun 2012 karena mempunyai keunikan dan ciri khas pada sistem pertaniannya, yaitu dengan menggunakan konsep filosofi Tri Hita Karana. Berawal dari kearifan lokal, kini Jatiluwih telah menjelma sebagai tujuan wisata terasering Bali selain Ubud.

Kebudayaan memungkinkan terjadinya perubahan positif untuk kemaslahatan dunia. Karena itu, pemahaman tentang kebudayaan harus sampai pada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

JAKARTA, KOMPAS — Kebudayaan harus menjadi pengemudi dan kekuatan yang memungkinkan terjadinya perubahan positif untuk kemaslahatan dunia. Karena itulah, kekayaan yang dimiliki Indonesia sudah seharusnya dijaga dan dioptimalkan untuk mendorong perdamaian dunia dan pembangunan berkelanjutan.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000