Duet petenis terbaik Tanah Air, Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi, melewati laga menegangkan melawan pasangan tuan rumah untuk lolos ke semifinal SEA Games 2019.
Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE dari Manila, Filipina
·3 menit baca
MANILA, SENIN – Petenis ganda campuran Indonesia Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi melewati laga menegangkan pada perempat final SEA Games 2019. Bertanding di Rizal Memorial Tennis Center, Manila, Filipina, Senin (2/12/2019), peraih medali emas Asian Games 2018 itu dipaksa melewati super tie-break oleh pasangan tuan rumah, Treat Conrrad San Pedro Huey/Denise Ingua Dy, sebelum menang dengan 6-7(2-7), 6-3, 13-11.
Pada laga lainnya, unggulan keempat Beatrice Gumulya/David Agung Susanto mengalahkan pasangan Kamboja, Grace Annette Krusling/Sarith Our, 6-4, 6-2. Sementara itu, tunggal putri Priska Madelyn Nugroho (16) membuat kejutan dengan menaklukkan unggulan pertama asal Thailand, Peangtarn Plipuech, 6-1, 6-4.
Tak hanya melawan Huey/Dy, Christo/Aldila juga harus menghadapi penonton yang mendukung petenis tuan rumah. Kedua petenis berpengalaman itu pun berusaha tampil tenang dan menjaga pikiran positif hingga akhir.
”Saya sangat senang bisa memenangi laga. Apalagi menghadapi pemain tuan rumah yang sangat bagus, terutama pemain putra yang sangat cepat di depan net. Selain itu, kami mendapat tekanan dari penonton yang datang mendukung tuan rumah,” ujar Aldila.
Christo mengatakan, ia sudah memprediksi akan menjalani pertandingan ketat menghadapi Huey/Dy. Oleh karena itu, Christo merasa sangat bersyukur bisa lolos ke semifinal. ”Saya senang bisa menang, datang ke Filipina tidak sekedar jadi turis,” ujarnya.
Christo/Aldila sempat tertinggal 6-7 pada set pertama. Aldila, yang sebelumnya bertanding di tunggal putri, kerap melakukan kesalahan sendiri.
Pada set kedua, duet petenis terbaik Tanah Air ini berusaha bangkit dan berbalik menekan. Mereka pun memaksakan super-tie break. Kedua pasangan lalu saling mengejar poin hingga 11-11. Dua gim terakhir akhirnya dimenangi pasangan Indonesia.
Selama laga bergulir, penonton Filipina yang memenuhi kursi tribune tidak henti-hentinya bersorak. Kalah dalam hal dukungan penonton tidak membuat Christo/Aldila menyerah. Mereka justru tampil tenang dan menjaga pikiran positif melewati poin kritis.
Tertekan
Christo mengatakan, wajar kalau dirinya dan Aldila cukup tertekan menghadapi tuan rumah yang difavoritkan meraih emas. Namun, ia tidak terlalu memikirkan hal itu.
”Kami hanya berpikir bagaimana bisa bermain bagus selama pertandingan berjalan,” katanya.
Huey memuji penampilan Christo dan Aldila. ”Christo dan Aldila sangat bagus, apalagi Christo merupakan pemain dengan peringkat 200 besar dunia. Mereka berdua tidak mudah dikalahkan,” katanya.
Sementara itu, Dy mengatakan ia sudah melakukan yang terbaik. Namun, belum cukup beruntung untuk memenangi pertandingan. ”Kami juga sangat senang mendapat banyak dukungan dari penonton. Sudah lama Filipina tidak menjadi tuan rumah SEA Games. Ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan,” katanya.
Selanjutnya, Christo/Aldila akan berhadapan dengan Sonchat Ratiwatana/Patcharin Cheapchandej asal Thailand. Sebelumnya, Christo/Aldila pernah berhadapan dengan Sonchat yang ketika itu berpasangan dengan Luksika Kumkhum.
Menurut Christo, ganda campuran Thailand bukan lawan yang mudah. ”Setelah ini, kami harus istirahat, makan, dan menyiapkan strategi laga melawan ganda campuran Thailand. Strategi kami adalah bermain menekan sejak gim pertama,” katanya.