Ketua Umum DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Imanuel Cahyadi dan Sekretaris Jenderal Soejahri Somar terpilih dalam Kongres XXI GMNI yang berlangsung di Kota Ambon, Maluku, Selasa (3/12/2019).
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Ketua Umum DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Imanuel Cahyadi dan Sekretaris Jenderal Soejahri Somar terpilih dalam Kongres XXI GMNI yang berlangsung di Kota Ambon, Maluku, Selasa (3/12/2019). Forum persidangan menetapkan keduanya secara aklamasi untuk menakhodai GMNI selama dua tahun mendatang.
Dalam pidato penutupan kongres pada Selasa petang, Imanuel mengucapkan terima kasih atas soliditas anggota yang terus menjaga GMNI sebagai rumah bersama. Ia pun mengatakan, perubahan segera dimulai.
Dan, yang paling penting adalah GMNI sebagai organisasi yang merdeka dalam berpikir dan bertindak.
Ia berjanji akan membawa GMNI menjadi organisasi yang sehat, organisasi yang menjadi pelopor bagi kemajuan bangsa dan negara ke depan.
”Dan, yang paling penting adalah GMNI sebagai organisasi yang merdeka dalam berpikir dan bertindak,” katanya dengan nada tegas disambut tepuk tangan hadirin.
Ia mengajak semua anggota GMNI untuk bersatu dan memajukan GMNI dengan memperbaiki organisasi dan kaderisasi. Ia berharap GMNI bisa menjadi pelopor pergerakan mahasiswa secara nasional. ”Menjadikan GMNI mantap organisasinya, mantap ideloginya, dan mantap kaderisasinya,” ucap Imanuel.
Dalam rilis yang diterima Kompas, GMNI menyampaikan sikapnya terkait dinamika perpolitikan nasional. Salah satunya adalah mendeterminasi rasa persatuan dan kesatuan bangsa dengan menekankan toleransi beragama dan berkeyakinan.
Pemerintah diharapkan terus mengintensifkan program deradikalisasi, menjamin hak-hak bagi seluruh warga negara untuk dapat menjalankan ibadahnya masing-masing dengan saling menghormati satu sama lain.
Sekretaris Jenderal GMNI Soejahri Somar menambahkan, GMNI akan menjadi pelopor dalam melawan politisasi dan eksploitasi suku, agama, dan ras demi kepentingan politik. Menurut dia, keberagaman telah dipersatukan dalam bingkai Pancasila.
”GMNI akan proaktif mengawal dasar negara Pancasila serta mencegah dan menanggulangi politisasi SARA,” kata Soejahri.
Isu kemaritiman
Dalam kongres kali ini, GMNI mengusung tema kemaritiman. Hal itu untuk mempertegas posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar yang memiliki posisi geografis yang sangat strategis. Jumlah pulau di Indonesia yang resmi tercatat mencapai 16.056 pulau dengan garis pantai sepanjang 99.093 kilometer. Sektor kemaritiman dinilai strategis dari sisi ekonomi dan lingkungan, sosial-budaya, hukum, dan keamanan.
Gubernur Maluku Murad Ismail, dalam sambutannya pada penutupan kongres, ikut menitipkan harapan masyarakat Maluku kepada GMNI.
Menurut dia, kekayaan laut Maluku belum berhasil menyejahterakan masyarakat Maluku yang kini sekitar 17,69 persen masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Dia menekankan, perlu terobosan kebijakan nasional untuk pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Perairan Maluku menyumbang sekitar 30 persen potensi perikanan nasional.
Kongres GMNI XXI sempat diwarnai dinamika internal. Pada awalnya, kongres berjalan sebagaimana biasa. Hingga menjelang pemilihan ketua umum dan sekretaris jenderal, terjadi perdebatan sehingga sejumlah anggota memilih meninggalkan arena kongres di Kristen Center, Ambon.
Kelompok kecil yang keluar itu lalu menyelenggarakan rapat sendiri di salah satu hotel di Ambon. Namun, kondisi itu tidak memengaruhi proses kongres di arena utama di Kristen Center.