Penguatan Ekonomi Perempuan untuk Kesejahteraan Keluarga
›
Penguatan Ekonomi Perempuan...
Iklan
Penguatan Ekonomi Perempuan untuk Kesejahteraan Keluarga
Pemerintah daerah diminta memperkuat program pemberdayaan ekonomi perempuan. Perempuan harus diberi akses terhadap sumber ekonomi, seperti modal usaha dan peningkatan kecapakan berwirausaha.
Oleh
ZULKARNAINI
·3 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS - Pemerintah daerah diminta memperkuat program pemberdayaan ekonomi perempuan. Perempuan harus diberi akses terhadap sumber ekonomi, seperti modal usaha dan peningkatan kecapakan berwirausaha. Penguatan ekonomi perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam pertemuan dengan para perempuan pengelola usaha kecil di Aceh, di Banda Aceh, Kamis (5/12/2019). Bintang menuturkan penguatan ekonomi perempuan akan berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga.
“Perempuan bukan hanya ibu rumah tangga, namun juga dapat berperan menjadi penopang ekonomi keluarga,” ujar Bintang.
Bintang menuturkan, suami memang memiliki tanggung jawab utama menafkahi keluarga, namun saat istri ikut berperan kondisi ekonomi keluarga semakin kuat. Menurut Bintang, perempuan dapat menjalan usaha dari rumah seperti usaha kuliner, kerajinan tangan, dan berjualan kebutuhan sehari-hari.
Perempuan bukan hanya ibu rumah tangga, namun juga dapat berperan menjadi penopang ekonomi keluarga, ujar Bintang
Bintang mengatakan, selanjutnya tugas pemerintah membantu permodalan dan mendampingi pemasaran. Bintang menuturkan usaha rumah tangga yang dikelola perempuan terlihat kecil, padahal dampaknya sangat besar. Banyak usaha perempuan yang menjadi sumber utama pendapatan keluarga.
“Para perempuan Aceh harus berani berwirausaha dari rumah. Ibu-ibu harus semangat. Perempuan bukan hanya mendampingi suami, mendidik anak, namun juga penopang ekonomi keluarga,” ujar Bintang.
Bintang menambahkan, salah satu pemicu kekerasan dalam rumah tangga karena ekonomi keluarga lemah. Untuk itu, jika ekonomi keluarga stabil, dapat menekan faktor pemicu kekerasan.
Laba bersih
Seorang ibu rumah tangga di Aceh Besar, Zulhijjah (32), menceritakan pengalamannya membuka usaha cuci pakaian. Dengan modal Rp 5 juta dari pinjaman program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera PT Permodalan Nasional Madani, Zulhijjah memperoleh laba bersih Rp 1,5 juta per bulan.
Suaminya bekerja sebagai buruh bangunan dengan upah Rp 70.000 per hari. Pada saat suami sedang tidak bekerja mereka masih memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Paling tidak uang jajan anak-anak sekolah selalu ada. Kalau mengandalkan pendapatan suami tidak cukup,” ujar Zulhijjah.
Rina Morina (35) ibu rumah tangga di warga Banda Aceh, mendapatkan pinjaman modal usaha dari lembaga keuangan syariah milik Pemko Banda Aceh, PT Mahirah Muamalah Syariah (MMS). Dia meminjam uang sebesar Rp 2 juta untuk modal usaha jual beli pakaian muslimah. “Walaupun keuntungan tidak besar yang penting lancar. Saya bisa menjalan usaha di rumah,” kata Rina.
Begitu juga dengan Mawaddah (26) warga Aceh Besar, dia mendapatkan bantuan modal usaha Rp 2 juta dari PT Permodalan Nasional Madani. Dengan modal tersebut dia membuka usaha kue kering. Meski usaha tergolong kecil, dia kini memiliki penghasilan sendiri sehingga merasa mandiri.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menuturkan Pemerintah Kota Banda Aceh telah menyalurkan pinjaman modal usaha bagi usaha kecil sebesar Rp 4,3 miliar dengan jumlah penerima 1.010 pelaku usaha.
Penyaluran pinjaman modal usaha itu dilakukan oleh lembaga keuangan syariah milik Pemko Banda Aceh, PT Mahirah Muamalah Syariah (MMS). Lembaga keuangan mikro ini diresmikan pada 17 April 2018. “Sejak diresmikan sudah 1.010 debitur dari kalangan usaha kecil yang dibantu modal usaha. Totalnya pembiayaan mencapai Rp 4,3 miliar,” kata Aminullah.
Besaran pinjaman di bawah Rp 5 juta. Kata Aminullah para debitur dari kalangan pedagang kecil seperti pedagang sayur, ikan, pakaian, dan usaha kue kering rumahan.
Aminullah mengatakan usaha rumah tangga harus diperkuat sebab selain sebagai sumber ekonomi keluarga juga dapat menyerap tenaga kerja.