PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tengah fokus menggarap pasar Asia Selatan. Distribusi menuju kawasan itu berpotensi terus berkembang karena didukung anak perusahaan dengan produk Dynamix yang beroperasi di Cilacap.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tengah fokus menggarap pasar Asia Selatan. Distribusi menuju kawasan itu berpotensi terus berkembang karena didukung anak perusahaannya dengan produk Dynamix yang beroperasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Sebelumnya, PT Semen Indonesia mengakuisisi PT Holcim Indonesia Tbk yang kemudian berganti nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia (SBI). Pada September 2019, produk semen Holcim juga berganti nama menjadi Dynamix.
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Semen Indonesia (SI) Sigit Wahono, di Kota Semarang, Jateng, Kamis (5/12/2019), mengatakan, sejumlah negara yang menjadi fokus garapannya antara lain Bangladesh, India, Sri Lanka, dan Maladewa.
”Cilacap memiliki potensi pengiriman ke Asia Selatan karena letaknya di selatan Jawa. Selama ini, salah satu pasar ekspor terbesar memang ada di sana karena ada buyer yang berkelanjutan dan jangka panjang sehingga menopang ekspor kami,” ujar Sigit.
Pada periode Januari hingga Oktober 2019, PT SI mencatatkan volume penjualan ekspor 3,38 juta ton dari fasilitas produksinya di Indonesia. Selain Asia Selatan, ekspor juga antara lain ke Filipina, Timor Leste, dan China.
Menurut Sigit, adanya PT SBI, dengan kapasitas produksi sekitar 3,5 juta ton per tahun, membuat pembagian pasar di Jateng kini berasal dari dua perusahaan. Satu pabrik lainnya adalah pabrik PT Semen Gresik di Kabupaten Rembang dengan kapasitas 3 juta ton per tahun. Adapun nilai penjualan Semen Indonesia Grup di Jateng hingga Oktober 2019 yakni 7,4 juta ton. Jumlah tersebut sekitar 13 persen dari total penjualan di Indonesia yang 56 juta ton.
Kebutuhan lokal
Manajer Humas Eksternal PT Semen Gresik Yeni Indah Lestari menambahkan, dengan kapasitas produksi 3 juta ton per tahun, pihaknya fokus memenuhi kebutuhan lokal. Di antaranya Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan sebagian Jawa Timur.
Sigit menambahkan, pihaknya terus melanjutkan berbagai program pengelolaan lingkungan yang sudah berjalan. ”Kami memiliki kebijakan untuk menerapkan program pengelolaan lingkungan dan masyarakat, termasuk di Rembang dan Cilacap,” katanya.